IBX5980432E7F390 Pengenalan OWS - BLOG PELAUT

Pengenalan OWS

OILY-WATER SEPARATOR (JENIS HSN-F)

Pengenalan OWS

1. Pengertian dan Fungsi
Oily Water Separator (OWS) adalah pesawat yang mampu memisahkan air dari air buangan yang mengandung minyak sampai hasil pemisahannya mencapai kurang dari 15 ppm.
Fungsi OWS yaitu untuk memisahkan antara air dan kandungan minyak hingga mencapai maksimal 15 ppm, sehingga air buangan ke laut tidak menimbulkan pencemaran.

Prinsip Dasar OWS
Prinsip dasar dan cara kerja OWS yaitu pemisahannya berdasarkan berat jenis dari unsure-unsur yang terkandung di dalam air got yang di proses. Dimana unsure yang memiliki berat jenis paling besar (lumpur) akan berada paling bawah dan keluar lewat  sludge out, kemudian air yang  berat jenis lebih berat dari minyak dan lebih ringan dari lumpur akan berada dibawah minyak di ruang pemisah. Sehingga minyak yang berada dipermukaan akan dialirkan ke Waste Oil Tank sedangakan air yang setelah melalui proses penyaringan yang kedua,akan keluar dari Ows dengan tingkat kandungan dibawah 15 ppm.

Bagian-bagian OWS dan Kegunaannya
Pada pesawat Oily Water Separator jenis HSN-F ini memiliki dua bagian utama antara lain:
Ruang pemisah yang kasar (No.1 Rough Separating Chamber)
Ruang pemisah yang halus (No 2 Fine Separating Chamber)
Dari kedua bagian utama ini, masih terdiri lagi beberapa komponen yang terdapat pada masing-masing ruang pemisah.

komponen-komponen yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Ruang pemisah kasar (No 1 Rough Separating Chamber)
Ruang ini berfungsi sebagai tempat pemisah antara air dan kandungan minyak berdasarkan berat jenis cairan dimana minyak yang memiliki berat jenis yang lebih kecil akan mengapung dipermikaan air sedang endapan lumpur akan mengendap dibagian dasar ruang pemisah.
Pada ruang ini terdapat komponen-komponen lain yang membantu proses pemisahaan dalam ruang pemisah antara lain:
1).Plat pemisah utama dan kedua (primary and secondary separating sectioan)
Plat ini membentuk susunan-susunan plat yang horizontal yang air got yang masuk ke ruang pemisah ini melalui proses penyaringan/pemisahan pada tiap-tiap plat. Sehingga lumpur yang ikut didalam air got akan tertahan dan menempel pada plat-plat pemisah. Sedang lumpur yang berat akan jatuh ke dasar tabung selanjutnya disalurkan ke sludge tank, dengan demikian kandungan minyak air got akan berkurang.
2).Ruang pengumpulan minyak (Oil Collecting Chamber)
Ruang ini terletak di bagian atas tabung pemisah yang mana berfungsi sebagai tempat pengumpulan minyak yang telah dipisahkan berdasarkan berat jenisnya.

3). Pemanas (steam inlet / outlet pipe)
Komponen ini berfungsi untuk memanaskan minyak yang terdapat dalam ruang pengumpulan minyak sehingga lebih muda dikeluarkan dari dalam tabung.

4). Keran pengetesan (test cook)
Keran pengetesan berjumlah dua buah pada tiap tabung pemisah yang mana letaknya ada yang di atas (ruang pengumpul minyak) dan satu lagi berada di bagian bawah ruang pengumpul (di atas penutup depan tabung). Keran ini berfungsi untuk memeriksa air got yang diproses didalam tabung sekaligus mengeluarkan udara saat OWS dijalankan pertama kali.

5). Pipa pengeluaran minyak (Oil outlet)
Pipa ini berfungsi sebagai saluran pengeluaran minyak dari ruang pengumpul minyak ke Wsate Oil Tank.

6). Pendeteksi ketinggian minyak (Oil Level Sensor)
Alat pendeteksi ini berfungsi untuk mendeteksi ketinggian minyak dalam ruang pengumpul minyak dan selanjutnya mengirim sinyal ke pengontrol otomatis yang man akan mengaktifkan katup Solenoid agar membuka atau menutup saluran pengeluaran minyak ke Waste Oil Tank.

7). Pengontrol Otomtis (Automatic Control)
Alat pengontrol ini memiliki dua lampu indicator yang berwarna merah dan hijau. Apabila lampu merah menyala menandakan minyak dalam ruang pengumpul tinggi sehingga mengaktifkan solenoid valve untuk membuka saluran pengeluaran minyak ke Waste Oil Tank. Dan bila lampu hijau menyala maka hal itu menandakan tingkat minyak rendah sehingga katup solenoid akan menutup kembali.

8). Katup Solenoid (solenoid valve)  
Terletak pada pipa pengeluaran minyak yang berfungsi untuk membuka dan menutup saluran pengeluaran minyak secara otomatis pada saat mendapat sinyal dari pengontrol otomatis.

b. Tabung Pemisah Halus (No.2 Fine Separating Chamber)
Dalam tabung ini , air got yang telah diproses pada tabung pertama akan mengalami proses pemisahan/penyaringan kembali sehingga kandunga minyak dari air got yang akan dibuang ke laiut semakin kecil.
komponen yang terdapat dalam tabung pemisah ke dua ini, tidak jauh berbeda dengan tabung pemisah pertama antara lain:
1). Pengumpul/ penggabung (Coallescer)
Letaknya dibawah bawah tabung pemisah yang berfungsi untuk menyaring kandungan minyak dan menggabungkan partikel minyak yang kecil yang masih ikut dalam air got setelah diproses pada tabung pertama, untuk selanjutnya ditampung diruang pengumpulan  minyak.
2). Ruang pengumpulan  minyak (Oil Collection Chamber).
Berfungsi sebagai tempat pengumpulan minyak yang telah dipisahkan untuk selanjutnya dialirkan ke Waste Oil Tank.

3). Pemanas (steam inlet / outlet pipe)
Berfungsi untuk memanaskan minyak dalam ruang pengumpul agar lebih mudah untuk dikeluarkan dari dalam tabung pemisah.

4). Keran Pengetesan (test Valve)
Keran berjumlah dua buah pada tiap tabung yang mana berfungsi untuk memeriksa kondisi air got dalam tabung dan banyaknya minyak yang berada dalam tabung pemisah.

5). Katup Pembuangan minyak (Oil Level Valve)
Katup ini terletak dibagian atas tabung pemisah yang mana berfungsi sebagai saluran pengeluaran minyak dari ruang pengumpul minyak untuk disalurkan ke Waste Oil Tank.

6).Sensor ketinggian minyak (Oil Level sensor)
Sensor ketinggian minyak berfungsi untuk mendeteksi jumlah minyak dalam ruang pengumpul untuk selanjutnya mengaktifkan lampu indicator.

7).Lampu Indikator (Indicator Lamp)
Lampu indikator terletak dibagian atas tabung pemisah yang berfungsi untuk memberi tanda apabila jumlah minyak dalam ruang pengumpul telah banyak.

8).Pipa antara ruang pertama dan tabung kedua
Untuk mencegah tekanan balik dari tabung kedua. Maka antara tabung pertama dan kedua dipasang pipa yang mana dilengkapi oleh sebuah saringan dan sebuah katup pengecekan screw down (srew down check valve) yang berfungsi mencegah arus balik dari tabung pemisah pertama saat terjadi penurunan tekanan ditabung pertama ketika solenoid valve membuka pada ruang pengumpulan minyak.

Pemanas (steam inlet / outlet pipe)
berfungsi untuk memanaskan minyak yang terdapat dalam ruang pengumpulan minyak sehingga lebih muda dikeluarkan dari dalam tabung.

4). Keran pengetesan (test cook)
Keran pengetesan berjumlah dua buah pada tiap tabung pemisah yang mana letaknya ada yang di atas (ruang pengumpul minyak) dan satu lagi berada di bagian bawah ruang pengumpul (di atas penutup depan tabung). Keran ini berfungsi untuk memeriksa air got yang diproses didalam tabung sekaligus mengeluarkan udara saat OWS dijalankan pertama kali.

5). Pipa pengeluaran minyak (Oil outlet)
Pipa ini berfungsi sebagai saluran pengeluaran minyak dari ruang pengumpul minyak ke Wsate Oil Tank.

6). Pendeteksi ketinggian minyak (Oil Level Sensor)
Alat pendeteksi ini berfungsi untuk mendeteksi ketinggian minyak dalam ruang pengumpul minyak dan selanjutnya mengirim sinyal ke pengontrol otomatis yang man akan mengaktifkan katup Solenoid agar membuka atau menutup saluran pengeluaran  minyak ke Waste Oil Tank.

7). Pengontrol Otomtis (Automatic Control)
Alat pengontrol ini memiliki dua lampu indicator yang berwarna merah dan hijau. Apabila lampu merah menyala menandakan minyak dalam ruang pengumpul tinggi sehingga mengaktifkan solenoid valve untuk membuka saluran pengeluaran minyak ke Waste Oil Tank. Dan bila lampu hijau menyala maka hal itu menandakan tingkat minyak rendah sehingga katup solenoid akan menutup kembali.

8). Katup Solenoid (solenoid valve)  
Terletak pada pipa pengeluaran minyak yang berfungsi untuk membuka dan menutup saluran pengeluaran minyak secara otomatis pada saat mendapat sinyal dari pengontrol otomatis.
b. Tabung Pemisah Halus (No.2 Fine Separating Chamber)
Dalam tabung ini , air got yang telah diproses pada tabung pertama akan mengalami proses pemisahan/penyaringan kembali sehingga kandunga minyak dari air got yang akan dibuang ke laut semakin kecil.
Komponen yang terdapat dalam tabung pemisah ke dua ini, tidak jauh berbeda dengan tabung pemisah pertama antara lain:
1).Pengumpul/ penggabung (Coallescer)
Letaknya dibawah bawah tabung pemisah yang berfungsi untuk menyaring kandungan minyak dan menggabungkan partikel minyak yang kecil yang masih ikut dalam air got setelah diproses pada tabung pertama, untuk selanjutnya ditampung diruang pengumpulan  minyak.
2). Ruang pengumpulan  minyak (Oil Collection Chamber).
Berfungsi sebagai tempat pengumpulan minyak yang telah dipisahkan untuk selanjutnya dialirkan ke Waste Oil Tank.
3). Pemanas (steam inlet / outlet pipe)
Berfungsi untuk memanaskan minyak dalam ruang pengumpul agar lebih mudah untuk dikeluarkan dari dalam tabung pemisah.
4). Keran Pengetesan (test Valve)
Keran berjumlah dua buah pada tiap tabung yang mana berfungsi untuk memeriksa kondisi air got dalam tabung dan banyaknya minyak yang berada dalam tabung pemisah.

5). Katup Pembuangan minyak (Oil Level Valve)
Katup ini terletak dibagian atas tabung pemisah yang mana berfungsi sebagai saluran pengeluaran minyak dari ruang pengumpul minyak untuk disalurkan ke Waste Oil Tank.

6). Sensor ketinggian minyak (Oil Level sensor)
Sensor ketinggian minyak berfungsi untuk mendeteksi jumlah minyak dalam ruang pengumpul untuk selanjutnya mengaktifkan lampu indicator.

7). Lampu Indikator (Indicator Lamp)
Lampu indikator terletak dibagian atas tabung pemisah yang berfungsi untuk memberi tanda apabila jumlah minyak dalam ruang pengumpul telah banyak.

8). Pipa antara ruang pertama dan tabung kedua
Untuk mencegah tekanan balik dari tabung kedua. Maka antara tabung pertama dan kedua dipasang pipa yang mana dilengkapi oleh sebuah saringan dan sebuah katup pengecekan screw down (srew down check valve) yang berfungsi mencegah arus balik dari tabung pemisah pertama saat terjadi penurunan tekanan ditabung pertama ketika solenoid valve membuka pada ruang pengumpulan minyak.

Cara kerja OWS
a. Proses pemisahan pada tabung pertama
Air got yang dipompa  masuk ke tabung pertama akan menjalani pemisahan dimana air got tersebut akan melewati plat-plat pemisah utama yang terpasang horizontal dalam tabung pemisah sehingga lumpur tidak akan melewati ataupun ikut dengan air got ke ruang pengumpul.
Air got yang masih mengandung minyak yang melewati plat-plat utama ini akan menjalani proses pemisahan pada plat-plat kedua sehingga lumpur yang ringan akan tertahan. Selanjutnya dalam tabung ini akan terjadi proses pemisahan dimana prinsip kerjanya berdasarkan berat jenis cairan sehingga minyak yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air akan berada dipermukaan air dan terkumpul dalam ruang pengumpulan minyak.
Kemudian air got yang telah dipisahkan dengan minyak berdasarkan berat jenis ini, akan disalurkan ke tabung pemisah kedua.

b. Proses pemisahan pada tabung kedua
Setelah melalui proses pemisahan pada tabung pemisah pertama, air got yang telah berkurang kandungan minyaknya akan mengalami proses pemisahan lagi, dimana pada tabung pemisah kedua air got akan disaring kembali melalui Coallescer sehingga partikel-partikel minyak yang masih ikut dalam air got akan berkumpul didalam pengumpulan ruang minyak pada tabung kedua.
Air got yang telah dipisahkan dengan partikel-partikel minyak akan dialirkan keluar tabung pemisah untuk dibuang ke laut, namun sebelumnya melalui suatu alat pendeteksi kandungan minyak (Oil Content Meter) untuk mencegah terjadinya pencemaran di laut.

c. Proses Pengeluaran Minyak dari Ruang Pengumpul pada Tabung Pemisah
Setelah mengalami proses pemisahan antara air got dan kandungan minyak dalam tabung, maka kandungan minyak yang terkumpul dalam ruang pengumpulan minyak akan terus bertambah selama pompa bilge masih bekerja.
Hingga pada saat tingkat minyak dalam ruang sudah tinggi, maka alat pengontrol tingkat ketinggian minyak akan bekerja sehingga mengaktifkan katup solenoid untuk membuka. Maka pada saat itulah minyak yang terkumpul dalam ruang pengumpulan akan mengalir ke Waste Oil Tank, dengan adanya pengeluaran minyak dari dalam tabung, maka tingkat ketinggian minyak akan menurun kembali sehingga alat sensor akan mengaktifkan katup solenoid untuk menutup.
No.2 Fine Separating Chamber &No 1 Rough Separating Chamber
Skema oil discharge monitoring
Keterangan:
1.Inetface Box
2.Auto/pneumatik box
3.sampling probe
4.Skid
5.Sumpling pump meter 
6.Optical tribe
7.Control mead out box
8 .Chart Recorder 
9.F.W Tank
10.Orifice plate


⚓Langkah-langkah Pengoperasian OWS Type HSN-F 
1. Langkah Persiapan
  • Buka katup-katup yang terletak antara pompa got dan Oily Water Separator.
  • Tutup katup keluar sludge.
  • Buka katup yang terletak antara  tabung pemisah pertama dan kedua.
  • Tutup katup yang terletak di atas tabung (katup pengeluaran minyak) kedua.
  • Buka semua test cook pada tabung pemisah.
  • Buka katup manometer yang terpasang di atas tabung.
  • Buka katup yang terletak pada pipa pengeluaran air bersih.
  • On-kan saklar Automatic Controller dan Oil Content Meter.

2. Langkah Pemasukan Air
  • Buka katup pengisapan air laut untuk pengisian air laut ke tabung.
  • Jalankan pompa got, saat air laut masuk ke tabung, uadara dalam tabung akan keluar lewat Automatic Air Ventilation.
  • Periksa  air  laut  pada  tabung  dengan  melihat  Test  Cock,  atur  tekanan  air 0,5 – 0,7 kg/cm2. Bila pada Test Cock air telah keluar, tutup test cock tabung pertama dan kedua.
  • Buka katup pengisapan air laut dan katup air got perlahan-lahan sampai akhirnya katup pengisapan air got terbuka penuh dan katup air laut tertutup.
  • Selama proses pemisahan pada OWS  berlangsung, perhatikan lampu yang terdapat pada tabung kedua (lampu indicator) bila menyala berarti tingkat minyak dalam tabung tinggi, buka katup pengeluaran untuk mengalirkan minyak ke sludge tank, setelah lampu padam tutup kembali katup pengeluaran. Sedang pada tabung pertama, pembukaan katup pengeluaran minyak diatur oleh solenoid yang mendapat sinyal dari Oil Level Sensor melalui Automatic Controller.
  • Selama air got yang dibuang memenuhi batas yang diijinkan maka solenoid valve pada pipa pengeluaran air buangan tetap terbuka. Dan bila kandungan minyak air buangan tinggi, solenoid valve akan bekerja setelah mendapat sinyak dari Oil Content Meter sehingga menutup saluran pengeluaran pada katup tiga arah (three away valve) yang mengakibatkan air buangan tersebut akan kembali lagi ke bilge tank untuk diproses ulang pada OWS.

3. Langkah Pembilasan
  • Buka katup pengisapan air laut  dan tutup katup pengisapan air got secara perlahan-lahan hingga katup pengisapan air got tertutup penuh dan katup pengisapan ait laut terbuka secukupnya. (tekanan dalam tabung 0,5-0,7 kg/cm2).
  • Biarkan proses pembilasan dalam tabung berlangsung beberapa saat (15 mnt).
  • Stop Bilge pump.
  • Tutup katup pngisian air laut, katup antara tabung pertama dan kedua serta katup pembuangan keluar kapal.
  • Off-kan saklar Automatic Controller, Oil Content Meter dan Bilge pump.

⚓Ketentuan MARPOL 73 Tentang Pencemaran Laut
1. Ketentuan-ketentuan Marine Pollution Tahun 1973 tentang perlengkapan pencegahan pencemaran laut oleh minyak hasil buangan dari kapal adalah sebagai berikut:
a.Ruang Permesinan
Didalam ruang permesinan kapal-kapal tangki minyak yang berukuran > 150 GRT dan kapal-kapal selain kapal tangki minyak dengan ukuran > 400 GRT, harus dilengkapi dengan perlengkapan pencegahan pencemaran yang dimaksudkan  untuk memisahkan air dan minyak dari air got (air buangan/got). Pencegahan pencemaran yang dimaksud antara lain:
1).Pemisah air berminyak (Oily Water Separator)
2).Pengukur kandungan minyak (Oil Content Meter)
3).Alarm
4).Penghentian aliran atomat (Automatic Stopping Device)
5).Tangki penampungan minyak (Sludge Tank)
6).Sambungan pembuangan standar (Standart Discharge Connection)
adalah saluran pipa pembuangan minyak kotor dari Sludge tank ke Reception Facilities yang ukuran dan bentuk sambungannya sama secara internasional.
7).Buku pencatatan minyak (Oil Record Book) adalah buku harian kapal yang harus diisi setiap kegiatan seperti pembuangan air got keluar kapal, bongkar muat minyak muatan, pemindahan muatan, pembersihan tangki muatan, dan lain-lain.


b.Ruang Muatan
Bagi kapal-kapal minyak yang berukuran > 150 GRT, harus memiliki perlengkapan pencegah pencemaran dilingkungan ruang muatan.

Persyaratan dan perlengkapan tersebut dibedakan menurut ukuran,
kelompok umur kapal dan jenis kapal sebagai berikut:
1).Ukuran dan jenis muatan kapal 
a).Untuk kapal  tangki minyak berukuran > 70.000 DWT
(pengangkut minyak mentah dan olahan).
b).Untuk kapal tangki minyak berukuran > 40.000 DWT tapi < 70.000 DWT (pengangkut minyak mentah dan olahan).
c).Untuk kapal pengangkut minyak mentah ukuran >20.000 DWT dan untuk pengangkut minyak olahan ukuran > 30.000 DWT tapi < 40.000 DWT.
d).Untuk kapal tangki minyak pengangkut minyak mentah yang berukuran < 20.000 DWT, dan untuk pengangkut minyak olahan yang berukuran < 30.000 DWT, tapi masing-masing tidak kurang dari 150 GRT.


2).Fungsi perlengkapan dan persyaratan konstruksi untuk pencegahan pencemaran:
a).Oil Discharge Monitoring dan Control System
adalah system pengawasan dan pemantauan buangan air berminyak dari pencucian tangki muatan, endapan minyak dalam tangki. System tersebut bekerja bila ada buangan air limbah dari kapal dan menjamin agar tidak  melebihi yang diijinkan (60 ltr/mil).


b).Oil Content Meter
adalah alat pengukur kadar minyak yang ada dalam air buangan keluar.


c).Crude Oil Washing
adalah pencucian tangki muatan minyak mentah dengan menggunakan minyak itu sendiri sebagai media pencuci atau pembilasnya.


d).Slop Tank
adalah tangki minyak penampungan sisa-sisa minyak ballast kotor dan air cucian tangki yang mengandung minyak. Kapasitas tangki ini minimun 3% dari kapasitas angkut, kecuali kapal tersebut dilengkapi dengan Segregated Ballast Tank (SBT), maka kapasitasnya dapat dikurangi sampai menjadi 2%.


e).Oil/Water Interface Detector
adalah perlengkapan yang digunakan untuk mengetahui batas minyak dengan air dalam slop tank.


f).Segregated Ballast Tank
adalah tangki tolak bara yang terpisah dari system minyak muatan dan bahan bakar, dan yang secara permanen disediakan untuk membawa tolak bara bersih.


g).Manifold Pembongkaran
adalah sarana penghubung untuk menyalurkan limbah dari kapal ke darat dan ditempatkan di geladak.


h).Pembatasan ukuran tangki disyaratkan pada kapal baru, dimana volume tiap tangki muatan maksimal 40.000 m3 dan volume tangki samping tidak boleh lebih dari 75% dari tangki muatan. Sedangkan panjang tiap tangki tidak boleh lebih dari 10 meter atau sebagaimana yang disyaratkan.


i).Oil Record Book
adalah buku harian kapal yang digunakan untuk mencatat semua kegiatan kapal yang berkaitan dengan limbah dan muatan minyak seperti pemindahan air ballast, bongkar muat, pencucian minyak, penampungan slop tank dan pembuangan limbah keluar kapal.


2. Ketentuan tentang Sludge Tank dan Standar Shore Connection sesuai dengan Konvensi Marine Pollution tahun 1973
a. Sludge Tank
Semua kapal yang berukuran 400 GRT atau lebih harus dilengkapi dengan tangki lumpur minyak untuk menampung sisa-sisa minyak dengan kapasitas minimun yang disyaratkan:
Untuk  HFO : 0,01 x pemakaian BBM/hari x waktu pelayaran maksimun.
Untuk  HSD : 0.05 x pemakaian BBM/hari x waktu pelayaran maksimun.


b. International Shore Connection
Dalam aturan 19 Marpol 73 dan 78 diatur tentang: standart discharge connection yaitu untuk memungkinkan fasilitas pembuangan bahan-bahan sisa dari bilge kamar mesin keluar kapal.


3.Pemeriksaan dan Sertifikasi
a.Pemeriksaan

  1. Pemeriksaan Pertama. Dalam bentuk pemeriksaan secara fisik setelah terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan gambar-gambar rencana pemasangan peralatan dan konstruksi.
  2. Pemeriksaan Tahunan. Untuk menjamin kondisi teknis kapal maupun perlengkapan yang berkaitan dengan pencegahan pencemaran tetap dalam kondisi baik dan memenuhi persyaratan yang ditentukandan dilakukan setiap tahun selama jangka waktu berlakunya sertifikat.

b. Sertifikasi
Yang berhak mengeluarkan sertifikat pencegahan pencemaran adalah Dirjen Perla Cq Kepala Direktorat Perkapalan dan Pelayaran ,dan yang berhak menerima sertifikst tersebut adalah kapal-kapal yang telah memenuhi ketentuan-ketentuan Marpol.
Adapun sertifikat yang dimaksud antara lain:

  1. IOPP (International Oil Pollution Prevention) Certificate adalah suatu sertifikat pencegahan pencemaran oleh cairan berminyak.
  2. NLS (Noxious Liquid Subtance) Certificate adalah sertifikat pencegahan pencemaran oleh bahan cair beracun.
Masa berlaku untuk setiap sertifikat tersebut paling lambat 5 tahun dan tiap tahun dikukuhkan

Materi Diklat Pelaut 

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "Pengenalan OWS "

Posting Komentar