IBX5980432E7F390 Penanganan dan pengaturan muatan - BLOG PELAUT

Penanganan dan pengaturan muatan

Penanganan & Pengaturan Muatan di atas kapal

Penanganan dan pengaturan muatan diatas kapal menyangkut beberapa aspek antara lain:
1.prinsip-prinsip penanganan dan pengaturan muatan
2.perencanaan penanganan muatan
3.pelaksanaan pengaturan muatan

Prinsip penanganan muatan & pengaturan muatan adalah:

1.melindungi kapal
2.melindungi muatan
3.pemanfaatan ruang muat semaksimal mungkin
4.bongkar muat secara cepat,teratur dan sistematis
5.melindungi ABK dan buruh

Melindungi kapal berarti:

Menciptakan suatu keadaan dimana dlm melaksanakan kegiatan penanganan & pengaturan muatan kpl senantiasa tetap dlm kondisi yg baik,aman serta layak laut.

Melindungi muatan adalah:

Menyangkut tanggung jawab pihak pengangkut(carrier)terhadap keselamatan muatan yg dimuat dari suatu pelabuhan ke pelabuhan tujuannya dengan aman sebagaimana kondisi muatan seperti saat penerimaannya.

Pemanfaatan ruang muat semaksimal mungkin adalah:

Menyangkut penguasaan ruang rugi(broken stowage) yaitu pengaturan muatan yg dilakukan sedemikian rupa sehingga ruang muatan yg tersedia dapat diisi dengan muatan sebanyak mungkin dan ruang muat yg tidak terpakai dapat ditekan sekecil mungkin.

Bongkar muat secara cepat,teratur dan sistematis adalah:

Menciptakan suatu proses kegiatan bongkar muat yg efisien dan efektif dalam penggunaan waktu dan biaya.

Melindungi ABK dan buruh adalah:

Menyangkut atas keselamatan jiwa ABK & buruh ,yg mana bahwa selama ABK dan buruh melaksanakan kegiatannya senantiasa selalu terhindar dari segala bentuk resiko2 yg mungkin/dapat terjadi yg berasal/akibat dari pelaksanaan bongkar muat.

Macam-macam pembagian muatan:

1.pembagian muatan secara tagak(vertical)
2.pembagian muatan secara membujur(longitudinal)
3.pembagian muatn secara melintang (transversal)
4.pembagian muatan secara khusus pada geladak antara(tween deck)

Yang menjadi penyebab kerusakan muatan antara lain:

1.keringat kapal
2.keringat muatan
3.kebocoran/kebasahan dari muatan lain
4.pergesekan dengan kulit/badan kapal
5.pergesekan dengan muatan lainnya
6.penanganan muatan
7.muatan lainnya
8.penanggasan(spontaneous heating)
9.pencurian(pilferage)

Untuk mencegah kerusakan muatan antara lain:

1.penggunaan penerapan(dunnage)
2.pengikatan dan pengamanan (lashing and securing)
3.pemberian ventilasi
4.pemisahan muatan
5.perencanaan yg prima

Broken stowage terjadi pada tempat-tempat antara lain:

1.sudut-sudut palka
2.palka-palka ujung
3.di daerah got-got(bilge)
4.pada susunan muatan paling atas (top tier)
5.diantara muatan-muatan

Penyebab terjadinya broken stowage adalah:

1.bentuk palka
2.bentuk muatan
3.jenis muatan
4.skill buruh/pekerja
5.penggunaan penarapan(dunnage)

Untuk mengatasi broken stowage maka hal-hal yg harus dilakukan adalah:

1.pemilihan bentuk muatan yg sesuai dengan bentuk palka
2.pengelompokan dan pemilihan jenis muatan
3.penggunaan muatan pengisi (filler cargo)
4.pengawasan pengaturan muatan
5.penggunaan dunnage seminim mungkin

Long Hatch adalah penumpukan suatu jenis muatan dengan jumlah banyak pada satu palka untuk suatu pelabuhan tertentu/terjadinya pembagian muatan yg tidak merata untuk masing-masing palka bagi suatu pelabuhan tujuan tertentu.


Over Stowage adalah muatan yg seharusnya dibongkar disuatu pelabuhan tujuan terhalang oleh muatan lain yg berada di atasnya.


Over Carriage adalah muatan yg seharusnya dibongkar di suatu pelabuhan tujuan terbawa ke pelabuhan berikutnya(next port).


Cara-cara pembersihan ruang muat:

1.mengeluarkan sisa sisa dan bekas2 muatan terdahulu termasuk sisa2 dan bekas2 penerapan
2.menyapu bersih kotoran dan debu2 ruangan termasuk dinding2
3.membersihkan got2 dari segala kotoran2 yg dapat saringan & pipa isapnya
4.mengumpulkan sisa2 muatan terdahulu dan kotoran2 di atas dek untuk dibuang ke darat pada tempat yg telah disiapkan untuk itu
5.ruangan yg telah disapu kemudian dicuci air tawar untuk menghilangkan debu2 yg masih melekat
6.jika ruangan berbau maka air cucian diberi campuran bahan kimia sedikit untuk menghilangkan bau tidak enak tersebut
7.air cucian yg tertampung dalam got2 dikuras/dikeringkan,tidak melalui pipa isap jika air got tersebut dikhwatirkan dapat menimbulkan pencemaran
8.menjalankan ventilasi ruang muat agar ruang muat cepat kering.

Pemeriksaan ruang muat:

  • ruang muat(cargo hold).
  • apakah bersih,kering,berbau,basah
  • penerapan tetap(permanent dunnage).
  • apakah terpasang pada tempatnya, lengkap,baik/utuh.
  • sistem pembuangan (drainage system)termasuk saringan(rose box).
  • apakah bersih,kering,daya isap berfungsi baik atau tidak.
  • penerangan ruang muat.
  • apakah instalasi listrik, bola lampu dan perlengkapannya baik dan utuh.
  • tangga/jalan masuk ke ruang muat.
  • apakah terapan2 dan pegangngannya baik dan utuh.
  • alat penemu asap(smoke detector).
  • apakah berfungsi/tidak dengan mengetest, dan check di anjungan.
  • sistem pemadam kebakaran co2.
  • apakah instalasi co2 baik dan aman.
  • lubang lalu orang(man holes).
  • apakah baut lengkap dan baik,kencang serta kondisi kedap packingnya
  • sistem peranginan(ventilation system).
  • apakah berfungsi,tidak tersumbat,kawat pengaman baik/rusak.
  • penutup palka(hatch cover).
  • apakah kedap air/ada kebocoran perlu pengetesan


Kelambatan(delay) yg dapat ditemui dalam suatu proses kegiatan pengaturan muatan adalah:

1.kelambatan akibat tehnis(tehnical delay)
2.kelambatan akibat hambatan proses dlm pelaksanaan(operating delay)
3.kelambatan akibat buruh yg tdk terampil(unskilled labour)
4.kelambatan akibat keadaan alam(natural factor)
5.kelambatan akibat pemogokan(strike)
6.kelambatan akibat terjadinya penumpukan barang di palabuhan (congestion)

Jenis2 muatan dapat digolongkan menjadi 3 kelompok:

1.ditinjau dari cara memuat
2.ditinjau dari sifat/mutu
3.ditinjau dari perhitungan biaya angkut

1.Jenis muatan ditinjau dari cara pemuatan:

Muatan curah(bulk cargoes) yaitu muatan yang tidak menggunakan kemasan
contoh: batu bara, gandum, semen, biji besi, jagung, kopra,dan lain lain.
Muatan dingin/beku (refrigerated/frozen cargoes) yaitu muatan yg membutuhkan suhu tertentu yg cukup rendah.
contoh: daging,keju,buah,sayuran,dll
Muatan cair(liquid cargoes) hasil minyak(oil product)yaitu muatan olahan dari hasil minyak.
contoh:MDF,bensin,kerosene,minyak kelapa sawit,dan lain lain.
Muatan gas(gas cargoes) yaitu muatan yg berupa gas.
contoh:gas alam cair(liquefied natural gas)dan lain lain.
Muatan campuran(general cargoes) yaitu muatan yg memiliki/menggunakan kemasan tertentu
contoh:peti2,karung-karungan, karton, kelontongan, dan lain lain.
Muatan peti kemas(container cargoes) yaitu muatan yg berupa peti dari baja dengan ukuran standart
contoh:peti kemas ukuran 20 feet,40 feet.

2.Jenis muatan ditinjau dari jenis dan mutu:

Muatan basah(wet cargo) yaitu muatan yg berbentuk cairan dan dikemas dlm drum, tong, plastik, botol, kaleng atau sejenisnya yg dapat bocor.
contoh:minuman,cat cair,minyak,oli,dan lain lain.
Muatan kering(dry cargo) yaitu muatan yg tidak mengandung cairan
contoh:kaca,besi,kelontongan,kertas,biji plastik,dan lain lain.
Muatan bersih(clean cargo) yaitu muatan yg tidak meninggalkan kotoran
contoh:kaca,tekstil,timah batangan,dan lain lain.
Muatan kotor(dirty cargo) yaitu muatan yg meninggalkan kotoran
contoh:arang,semen,aspal,terigu, kayu,dan lain lain.
Muatan berbau(odours cargo) yaitu muatan yg mengeluarkan aroma yg tajam serta tidak enak dan menyebabkan kerusakan pada muatan lain
contoh:amoniak,karet mentah,ikan asin,makanan ternak,dan lain lain.
Muatan peka(delicated cargo) yaitu muatan yg mudah rusak akibat aroma/bau yg lain
contoh:tembakau,teh,kopi,dan lain lain.
Muatan berbahaya(dangerous cargo) yaitu muatan yg mengandung resiko terhadap keselamatan jiwa manusia,kpl,dan muatan lainnya
contoh:amunisi,bahan kimia beracun,batu bara,korek api,dan lain-lain.
Muatan berharga(valueables cargo) yaitu muatan dengan bentuk kecil namun memiliki nilai yg tinggi.
contoh:elektronika,permata,jam tangan,dll
Muatan hewan(life stock) yaitu muatan yg bernyawa selain manusia
contoh:sapi,kuda,babi,dan lain-lain.

3.Jenis muatan ditinjau dari perhitungan biaya angkut:

Muatan berat(heavy cargo) yaitu muatan yg mempunyai stowage factor <1,114 m³/ton
contoh:semen,besi,timah,pelat baja,marmer,dll
Muatan ringan(light cargo) yaitu muatan yg mempunyai stowage factor >1,114 m³/ton
contoh:beras,plywood,the,tepung tapioka,tekstil,dll
Muatan standart(measurement cargo) yaitu muatan yg mempunyai stowage factor=1,114m³/ton
contoh:papan(inggris)bahan kosmetik,dll

Penerapan/dunnage adalah: bahan2 yg digunakan dalam kegiatan pengaturan muatan(stowage)dan merupakan bagian yg sangat memegang peranan penting untuk tercapainya aspek2 dari prinsip penanganan dan pengaturan muatan


Penerapan(dunnage)dapat digolongkan

menjadi 2 macam.yaitu:
1.Penerapan lepas(loss dunnage)
penerapan terlepas terdiri dari: papan2,balok2,tikar,kertas, terpal,sasak,plastik dan tali
2.Penerapan tetap(permanent dunnage)
penerapan tetap terdiri dari:
✔️bilah keringat(sweat batten/cargo batten) letaknya disamping-samping pada dinding palka
✔️papan alas palka(bottom ceiling/floor ceiling) letaknya didasar palka /diatas tank top dan juga diloteng palka
✔️papan penutup got(lumber board) letaknya diatas got-got palka
✔️papan penutup pipa2/dinding panas (woodens heating) letaknya pada pipa2 panas dalam palka dan pada dinding yg berbatasan langsung dgn kamar mesin.

Syarat2 yg harus dipenuhi dalam  penerapan dunnage:

1.bahan harus kuat dan kering
2.bukan dari bahan hygrokopis/yg karena sifatnya dapat merusak muatan
3.dapat memenuhi fungsinya
4.mudah diperoleh
5.harga dan biaya angkut murah

Maksud dan tujuan dari penggunaan

penerapan (dunnage) adalah :
1. mencegah kerusakan muatan akibat dari:
⚫pengembunan(condensation)
⚫cairan bebas(free moisture)
⚫pergeseran(chafage)
⚫himpitan(crushing)
⚫panas mendadak(spontaneous heating)
⚫pencurian(pilferage)
2.mengelompokkan muatan(grouping)
3.memisahkan muatan(segregation)
4.meninggikan titik berat muatan
5.membongkar muatan secara cepat dan sistematis
6.berfungsi sebagai peranginan(ventilasi)

Condensation adalah:  terjadinya pengembunan/kondensasi yg disebabkan kadar uap air udara dlm ruang muat telah jenuh


Free Moisture adalah: basahnya muatan kpl akibat keringat kpl,keringat muatan/cairan dari luar yg berasal dari got2/muatan yg bocor


Chafage adalah: rusaknya muatan akibat bergerak/bergeser dari tempatnya


Crushing adalah: rusaknya muatan akibat terhimpit/tekanan2 dari muatan lain.


Spontaneous Heating adalah: rusaknya muatan akibat  panas yg berlebihan sehingga muatan terbakar sendiri.


Peranginan/ventilasi: merupakan bagian yg penting dalam pengaturan muatan(stowage)khususnya pada kpl barang ,dimana bila lalai/kurangnya perhatian terhadap pemberian peranginan(ventilasi),kedalam ruang muat(palka),maka akan menyebabkan terjadinya kerusakan pada muatan.


Hal2 yg dapat timbul karena kurangnya peranginan di dalam palka adalah:

1.terjadinya kenaikan suhu pada udara dalam palka
2.udara dalam palka akan berbau
terjadinya kondensasi penanggasan muatan
menumpuknya gas2 beracun dalam palka.

Tujuan pemberian ventilasi kedalam palka adalah:

1.mengontrol suhu udara dalam palka
2.mengontrol kelembaban udara dalam palka
3.mencegah terjadinya kondensasi di dalam palka
4.memasukkan udara bersih dan segar ke dalam palka
5.mengeluarkan udara yg berbau di dalam palka
6.mengeluarkan gas2 beracun di dalam palka

Sistem ventilasi secara umum dibagi menjadi 2 yaitu:

1.sistem ventilasi alam: pemberian peranginan ke dalam palka yg paling sederhana.sistem ventilasi ini cukup baik untuk dapat memelihara keadaan muatan dan menghindarinya dari kerusakan apabila dilaksanakan dgn tepat
2.sistem ventilasi mekanis: pemberian peranginan kedalam palka melalui tabung tabungnya yg diperlengkapi dgn kipas yg digerakkan secara mekanis.

Stowage plan adalah: merupakan gambaran informasi mengenai rencana pengaturan muatan diatas kpl yg mana gambar tsb menunjukkan pandangan samping(denah) serta pandangan atas(profil) dari letak2 muatan, jumlah muatan,  berat muatan yg berada dlm palka sesuai consignment mark bagi masing2 pelabuhan tujuannya.


Jenis stowage plan ada 2 macam yaitu:

1.Tentative Stowage Plan adalah berupa gambaran ancar2 untuk suatu rencana pengaturan muatan yg dibuat sebelum kpl tiba di pelabuhan muat/sebelum pelaksanaan pemuatan,dibuat dgn berdasarkan booking list/shipping order yg diterima untuk suatu pelabuhan tertentu
2.Final Stowage Plan adalah gambaran informasi yg menunjukkan keadaan sebenarnya dari letak2 muatan beserta jumlah dan beratnya pada tiap2 palka yg dilengkapi dgn consignment mark untuk masing2 pelabuhan tertentu.

Guna dari stowage plan:

1.dapat mengetahui letak tiap muatan serta jumlah dan beratnya
2.dapat merencanakan kegiatan pembongkaran yg akan dilakukan
3.dapat memperhitungkan jumlah buruh yg diperlukan
4.dapat memperhitungkan lamanya waktu pembongkaran berlangsung.

Surat-surat muatan:

a.Shipping Instruction/Shipping Order surat yg di buat oleh shipper yg ditujukan kepada carrier/kapal untuk menerima dan memuat muatan yg tertera dalam surat tersebut.
Shipping Order berisi: nama shipper,nama consignee di pelabuhan bongkar,notify address,pelabuhan muat,pelabuhan tujuan,nama dan jenis barang,jumlah berat dan volume,shipping mark,total nett weight,total gross weight,total measurement,freight and charge,B/L,dated,commercial invoice,no L/C
b.Resi Mualim(Mate Receipt) surat tanda terima barang/muatan di atas kpl sesuai dgn keadaan muatan tersebut yg ditanda tangani oleh mualim 1.
c.Tally Sheet suatu daftar /catatan penghitungan jumlah /banyaknya muatan yg diterima/di bongkar oleh kapal
d.Manifest surat yg merupakan suatu daftar barang2/muatan yg telah dikapalkan
manifest berisi: nama kapal, pelabuhan muat dan pelabuhan tujuan,nama nakhoda, tanggal, nomer  B/L, pengirim(shipper), penerima(consignees), tanda(mark), jumlah/banyaknya(quantity), jenis barang/muatan(description of goods), isi dan berat (volume and weight) dan keterangan jika ada.dibuat oleh perusahaan pelayaran  
e.Letter of Indemnity/Letter of Guarantee surat jaminan yg dibuat oleh shipper untuk memperoleh clean B/L,dimana shipper akan bertanggung jawab apabila timbul claim atas barang tersebut.
f.Konosemen(Bill of Loading) merupakan surat persetujuan pengangkutan barang antara pengirim(shipper) dan perusahaan pelayaran(owner) dengan segala konsekuensinya yg tertera pada surat tersebut.juga dapat merupakan surat kepemilikan barang sebagaimana yg tertera dalam surat tersebut dan oleh karenanya dapat diperjual belikan sehingga B/L ini juga merupakan surat berharga.
g.Statement of Fact laporan pelaksanaan kegiatan bongkar/muat mulai dari awal hingga kegiatan selesai
h.Delivery Order suatu surat yg menyatakan kepemilikan atas barang/muatan dimana D/O dapat diperoleh dengan menukarkan B/L miliknya
i.Hatch List daftar muatan yg berada dalam palka yg bersangkutan
j.Discharging List daftar bongkaran muatan pada suatu pelabuhan tertentu
k.Damage Report merupakan suatu surat berita acara kerusakan muatan yg terjadi diatas kpl sehubungan tanggung jawab pihak carrier
l.Marine Note of Sea Protest merupakan suatu berita acara atas kerusakan muatan diluar kemampuan manusia.dibuat oleh nakhoda dan disyahkan oleh notaris
m.Notice of Readiness suatu surat yg dibuat oleh nakhoda yg menyatakan bahwa kpl  telah siap untuk melaksanakan kegiatan pembongkaran atau pemuatan

Tender: pembagian muatan tegak terkonsentrasi pada bagian atas,sehingga menyebabkan nilai GM akan mengecil


Trim by head: pembagian muatan secara membujur terkonsentrasi pada bagian depan.


Trim by stern: pembagian muatan secara membujur terkonsentrsi pada bagian belakang.


Hogging:pembagian muatan secara membujur terkonsentrasi pada bagian ujung2 kapal.


Sagging: pembagian muatan secara membujur terkonsentrasi pada bagian tengah2 kapal.


Optie cargo: muatan yg belu jelas pelabuhan tujuannya.


S.W.L (safety working Load) daya angkut yg aman dari alat pemuat yg selalu tertera pada setiap batang pemuat diatas kpl dan merupakan batas kemampuan angkat yg masih aman.


Hold Capacity: kapasitas ruang muat maksimum pada palka.


DWT (dead weight ton) selisih berat kpl maksimum dikurangi berat kpl kosong.


GRT/GT (gross register ton) volume/isi sebuah kpl dikurangi dg nisi sejumlah ruangan tertentu untk keamanan kpl(isi kotor).


NRT (netto register ton) volume/isi kpl dikurangi dng jumlah isi ruangan ruangan yg tdk dapat dipakai untk mengangkut muatan(isi bersih).


Displacament(berat benaman) berat air yg dipindahkan oleh kpl sama dng berat kpl itu sendiri.


Stowagefactor: jumlah ruangan(m³)yg dibutuhkan untk memuat muatan 1ton.


loadline:garis batas maksimum pada plimsolmark(markah kambangan).


lightdisplacamen: jumlah berat kpl dan semuanya yg ada pd kpl tsb pada saat kpl kosong tanpa muatan.


loaddisplacamen: jumlah berat kpl dan semuanya yg ada pd kpl tsb pada saat kpl dimuati sampai mencapai sarat maksimum yg diijinkan(berat benaman dimuati penuh).


Full and down adalah: bila mana sebuah kapal dimuati hingga ruang muat yg tersedia terpakai habis dan sarat kapal telah mencapai batas maksimum yg diijinkan

RUMUS :
Volume = ton x SF
Volume efktif = BS x V
BS = Volume palka – volume  muatan : volume palka x 100%
Contoh:
sebuah kapal dengan displasment  7500 ton, light ship 950 ton, bahan bakar 150 ton, air tawar 75 ton, akan memuat muatan dan SF 1,3 m3/ton, berapa volume efektif kapal bila BS 10%
Jawab:
Displasment 7500 ton
Light ship     950 ton
BB                150 ton
Air tawar        75 ton -
DWT           = 6325 ton
V = ton x SF
    = 6325 x 1,3
    = 8222,5 m3
Volume efektif = BS x V
                             =10/100 x 8222,5
                             = 822,25 m3



Ket. Gambar:

a. Batang pemuat (cargo boom)
b. Terbut (lumel pot)
c. Ujung batang pemuat
d. Kuping pada tiang/gantungan blok
e. Blok pengayut (topping block)
f. Tali pengayut (topping lift)
g. Pelat segi tiga (monkey face)
h. Rantai pengayut
i. Kawat pengayut
j. Blok pengayut bawah
k. Blok gay (tackle block)
l. Kawat gay (wire guy)
m. Takal gay  (tackle guy)
n. Blok muat atas (head block)
o. Blok muat bawah (heel block)
p. Tali muat (cargo wire)
q. Pengait (cargo hook)
r. Mata di dek (pad eyes)
Alat-alat bantu bongkar muat
1.sling sling(endless sling)

2.sling terpal(canvas sling)


3.sling papan(board sling)


4.sling tunggal(snotter sling)


5.sling rantai(chain sling)


6.sling plat(plat clamps)


7.sling drum(can hook)


8.Ukuran Ukuran dulang(tray)


9.sling kotak(boxes)


10.sling jala-jala(net sling)


11.sling mobil(car sling)


12.sling muatan berat(heavy cargo sling)

International marking symbol


Ket gambar:

A. barang mudah pecah
B. jangan gunakan gancu
C. selalu ditempat kering
D. titik berat
E. yang diatas seperti ini
F. jauhkan dari panas
G. tempatkan sling disini
Merkah2 muatan berbahaya:
1. kelas 1: bahan/barang peledak
2. kelas 2: gas2 yg dimampatkan, dicairkan atau dilarutkan dgn tekanan

3. kelas 3: cairan mudah menyala/terbakar


4.kelas 4: bahan/barang mudah menyala/terbakar


5.kelas 5: bahan/barang pengoksidir dan peroksida organic


6.kelas 6: bahan/barang beracun dan mudah menular


7.kelas 7: bahan/barang radioaktif


8.kelas 8: bahan/barang perusak


9.kelas 9: bahan/barang berbahaya jenis lainnya


Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

1 Komentar Untuk "Penanganan dan pengaturan muatan"

  1. Jika ada waktu, sempatkan mempir ke rujukan lain https://www.alvinburhani.net/menghitung-stabilitas-tongkang/

    BalasHapus