IBX5980432E7F390 Kisi-Kisi Prosedur Darurat - BLOG PELAUT

Kisi-Kisi Prosedur Darurat

Rangkuman Prosedur Darurat

Perlengkapan2 pemadam kebakaran jika terjadi keadaan darurat di atas kapal :
1. fire extinguishers(fixed dan portable)
2. hose dan nozzle
3. emergency fire pump
4. fire hydrants
5. smoke detector dan fire detector system
6. co2 instalation system
7. sprinkler system(automatic water spray)
8. axes and crow bars
9. fireman outfits and breating apparatus
10. sand in boxes

Tindakan yg dilakukan setelah mendengar isyarat suling 7 pendek dan 1 panjang adalah:
1. berkumpul di emergency station dengan mengenakan pakaian hangat & life jacket
2. nakhoda memerintahkan semua crew siap di pos sekoci
3. komandan sekoci memeriksa jumlah orang dan barang / dokumen yg di bawa kemudian dia melaporkan pada nakhoda
4. nakhoda memerintahkan persiapan penurunan sekoci sampai nakhoda memerintahkan untuk meninggalkan kapal dan menurunkan sekoci. 

Isyarat bahaya yg dapat dipakai untuk mengisyaratkan ke kapal lain / stasiun lain kita sedang mengalami keadaan darurat dan memerlukan pertolongan dengan segera:
- suatu isyarat letusan2 yg diperdengarkan dengan selang waktu kira2 1(satu)menit
- bunyi yg diperdengarkan secara terus-menerus oleh pesawat pemberi isyarat kabut (smoke signal)
- cerawat2 / peluru cahaya yg memancarkan bintang2 memerah yg ditembakkan satu demi satu dengan selang waktu yg pendek
- isyarat yg dibuat oleh radio telegrafi / system pengisyaratan lain yg terdiri atas kelompok SOS dengan kode morse
- isyarat yg dipancarkan dengan menggunakan pesawat radio telepon yg terdiri atas kata yg diucapkan “mayday”
- kode isyarat bahaya internasional yg ditunjukan dengan NC
- isyarat yg terdiri atas sehelai bendera segi empat yg diatas / sesuatu yg menyerupai bola
- nyala api dikapal (misalkan yg berasal dari sebuah tong minyak dan sebagainya yg sedang menyala)
- cerawat payung / cerawat tangan yg memancarkan cahaya merah
- isyarat asap yg menyebarkan sejumlah asap jingga(orange)
- menaik turunkan lengan2 yg terentang kesamping secara perlahan-lahan dan berulang-ulang
- isyarat alarm radio telegrafi
- isyarat alarm radio teleponi
- isyarat yg dipancarkan oleh rambu2 radio petunjuk posisi darurat.

Letak2 lintasan penyelamatan di kapal ialah:
1. kamar mesin melalui terowongan poros baling2 yg sepanjang lintasan tersebut didahului oleh tulisan emergency exit dan disusul tanda panah / symbol orang berlari
2. ruang akomodasi khususnya pada ruangan makan awak kapal / daerah tempat berkumpulnya awak kapal dalam ruangan tertentu selalu dilengkapi dengan pintu darurat / jendela darurat yg bertuliskan “emergency exit”
3. diluar ruang akomodasi menuju muster station
4. anjungan kamar radio
5. ruang palka,store room

Beaching adalah: dengan sengaja mendamparkan kapal ,sekoci penolong ke pantai.

Tujuan beaching adalah:
untuk mendaratkan sekoci penolong dengan aman. 

distress message adalah: berita bahaya yg dikirim oleh kapal yg mengalami bahaya/musibah dan membutuhkan pertolongan segera dan menyebutkan kata”MAYDAY”
Pola pencarian operasi SAR adalah:
Pola pencarian operasi SAR

Keuntungan dibuatnya organisasi keadaan darurat di atas kapal adalah:
1. tugas dan tanggung jawab tidak terlalu berat karena dipikul bersama-sama serta berbeda-beda
2. tugas dan tanggung jawab dapat tertulis  dengan demikian dapat mengurangi tindakan2 kurang disiplin
3. dengan adanya organisasi maka masing2 petugas saling terkait
4. hanya ada satu pimpinan sehingga perintah lebih terarah,teratur,dan terpadu terhindar dari kesimpangsiuran
5. dapat terhindar dari hambatan hirarki formal yg selalu ada dalam perusahaan, karena petugas dan berbagai bidang yg diperlukan semuanya sudah tergabung dalam satu bentuk organisasi
6. jika terjadi kesalahan dan kegagalan dapat dipelajari untuk kebaikan. 

Latihan2 sekoci dan latihan kebakaran menurut ketentuan didalam SOLAS ’74 yaitu;
1. di kapal penumpang latihan2 sekoci dan kebakaran 1x seminggu ,bila meninggalkan pelabuhan terakhir untuk pelayaran internasional dilakukan juga latihan sekoci dan latihan kebakaran
2. di kpl barang latihan2 sekoci dan kebakaran dilakukan 1x sebulan juga dilakukan dalam jangka waktu 24 jam setelah meninggalkan suatu pelabuhan,dimana abk telah diganti lebih dari 25%
3. di kapal penumpang untuk pelayaran internasional jarak jauh dalam waktu 24 jam setelah meninggalkan pelabuhan harus diadakan latihan2 untuk penanggulangan. 

Alasan nakhoda tidak dapat menolong korban kecelakaan dilaut:
1. kapal membawa muatan berbahaya
2. keadaan cuaca tidak memungkinkan untuk menolong
3. kehabisan cadangan makanan dan bahan bakar
4. masalah engine sehingga kapal tidak dapat menolong. 

Keadaan darurat adalah: keadaan yg lain dari keadaan normal yg mempunyai kecenderungan / potensi tingkat yg membahayakan baik bagi keselamatan manusia,harta benda maupun lingkungan. 

Prosedur darurat adalah: tata cara/ pedoman kerja dlm menanggulangi suatu keadaan darurat dengan maksud untk mencegah/mengurangi kerugian lebih lanjut. 

Suatu keadaan darurat biasanya terjadi sebagai akibat : tidak bekerja normalnya suatu sistim secara prosedural ataupun karena gangguan alam. 

Macam2 keadaan darurat di kapal :
- 1.kebakaran
- 2.tenggelam
- 3.kebocoran
- 4.kandas
- 5.pencemaran
- 6.orang jatuh ke laut
- 7.tubrukan

kerugian yg timbul akibat keadaan darurat di kapal adalah:
1. tubrukan:
Tubrukan kapal dengan kapal mengakibatkan kerusakan pada kapal,korban manusia ,tumpahan minyak,dan kebakaran
2. kebakaran:
Kebakaran pada ruang mesin,muatan , gudang,dan instalasi listrik yg mengganggu pelayaran
3. kandas
Putaran baling2 berhenti dengan tiba-tiba ,berhenti mendadak yg mengakibatkan kebocoran , pencemaran dan bahaya tenggelam
4. kebocoran
Bila kapal kandas dan mengalami kebocoran maka kapal tersebut terancam tenggelam yg dapat menimbulkan pencemaran dan korban nyawa
5. orang jatuh ke laut
Bentuk kecelakaan yg membuat situasi darurat dan perlu upaya penyelamatan
6. pencemaran
Buangan limbah kapal yg melebihi 15 ppm /akibat tumpahan minyak serta akibat kebocoran dan tubrukan. 

contigency plans adalah: rencana atau persiapan penanggulangan keaaan darurat. 

master list adalah: suatu daftar periksa yg harus ditempatkan pada setiap stasiun yg menunjukkan nama dan tugas masing-masing anggota tim. 

Jenis-jenis prosedur keadaan darurat adalah:
1. prosedur intern(lokal)
ini merupakan pedoman pelaksanaan untuk masing-masing bagian / departemen,dengan pengertian keadaan darurat yg bersangkutan,tanpa melibatkan kapal2 / usaha pelabuhan setempat
2. prosedur umum(utama)
merupakan pedoman perusahaan secara keseluruhan dan telah menyangkut keadaan darurat yg cukup besar / paling tidak dapat membahayakan kapal2 lain / dermaga(terminal). 

denah keadaan darurat terdiri dari:
1. persiapan
perencanaan dan persiapan adalah syarat utama untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan keadaan darurat di kapal
2. organisasi keadaan darurat
suatu organisasi keadaan darurat harus disusun untuk operasi keadaan darurat
3. tindakan pendahuluan
4. alarm kebakaran kapal
5. denah peralatan pemadam kebakaran
6. pengawasan dan pemeliharaan
7. latihan

empat (4) petunjuk perencanaan yg perlu diikuti yaitu:
1. pusat komando
Kelompok yg mengontrol kegiatan dibawah pimpinan nakhoda / perwira senior serta dilengkapi perangkat komunikasi intern dan ekstern
2. satuan kesadaran darurat
Kelompok dibawah perwira senior yg dapat menaksir keadaan dan melapor ke pusat komando serta menyarankan tindakan apa yg harus diambil
3. satuan pendukung
Kelompok dibawah seorang perwira harus siap membantu kelompok induk dengan perintah pusat komando dan menyediakan bantuan pendukung seperti peralatan, perbekalan,bantuan medis, termasuk alat bantuan pernafasan dan sebagainya
4. kelompok ahli mesin
Kelompok ini dibawah satuan pendukung enginer2 / senior enginer menyediakan bantuan atas perintah pusat komando dan biasanya tanggung jawab utamanya di ruang mesin dan bisa member bantuan bila diperlukan. 

pola penanggulangan keadaan darurat yaitu:
1. pendataan
2. peralatan
3. mekanisme kerja

manfaat memahami pola penanggulangan keadaan darurat adalah:
1. mencegah(menghilangkan)kemungkinan kerusakan akibat meluasnya kejadian darurat tersebut
2. memperkecil kerusakan materi dan lingkungan
3. dapat menguasai keadaan(under control)

langkah-langkah pendataan antara lain:
1. tingkat kerusakan kapal
2. gangguan keselamatan kapal(stabilitas)
3. keselamatan manusia
4. kondisi muatan
5. pengaruh muatan
6. pengaruh kerusakan pada lingkungan
7. kemungkinan membahayakan terhadap dermaga / kapal lain

Tindakan yang dilakukan saat mendengar berita bahaya dari kapal lain:
1. panggil nahkoda
2. monitor terus menerus freqwensi musibah
3. catat berita, nama kapal, dan posisi kapal di jurnal loogbook dan waktu kejadian
4. nahkoda akan memutuskan apakah kapal dapat memberikan pertolongan atau tidak. 

Tindakan yg dilakukan apabila tidak mampu menolong kapal lain:
1. merelay kembali berita bahaya
2. mencatat dalam buku jurnal kapal dengan alasan yg tepat
3. tulis berita acara dengan alasan yg tepat dan sesuai. 

tindakan yg dilakukan bila mengetahui adanya situasi keadaan darurat dikapal:
1. membunyikan tanda bahaya
2. laporkan keperwira jaga yg kemudian menyiapkan organisasi
3. melaksanakan tugas yg diberikan
4. sementara yg berada dilokasi segera mengambil tindakan untuk mengendalikan
5. setiap orang harus tahu dimana tempatnya dan apa tugasnya termasuk kelompok pendukung harus standbay menunggu perintah selanjutnya. 

sijil keadaan darurat adalah: rincian prosedur dalam mengambil tindakan di saat keadaan darurat terjadi. 

penempatan sijil darurat yaitu ditempatkan pada posisi strategis yg mudah dilihat,diruang-ruang tempat berkumpul, anjuangan, kamar mesin dan disetiap kamar crew.

perlengkapan2 keselamatan jiwa dilaut antara lain:
1. life boat (sekoci penolong)
2. life jacket(rompi penolong)
3. life raft(rakit penolong)
4. bouyant apparatus(alat2 apung)
5. life bouy(pelampung penolong)
6. line trowing gun(alat pelempar tali)
7. life line(tali penolong)
8. emergency signal,emergency ladder(tangga embarkasi),immersion suit,thermal protec life aid. 

komunikasi darurat untuk meninggalkan kapal: dalam keadaan darurat nakhoda dan seluruh anak buah kpl harus meninggalkan kapal dengan kode isyarat yg dibunyikan, melalui bel atau suling kapal sebanyak 7 pendek dan 1 kali panjang secara terus menerus. 

latihan2 yg dilakukan untuk keadaan darurat diatas kapal :
1. latihan sekoci
2. latihan liferaft
3. latihan pemadam kebakaran
4. latihan penyelamatan

mesin2 yg dapat beroprasi dalam keadaan darurat :
1. emergency sterring geear
2. emergency generator
3. emergency radio comunication
4. emergency fire pump
5. emergency ladder
6. emergency bouyant
7. emergency escape trunk
8. emergency alarm di kamar pendingin,cargo space,engine room space,akomodasion space

latihan-latihan  sekoci(boat drill) dilakukan supaya menguasai pengetahuan dan keterampilan tentang:
1. alarm signal meninggalkan kapal(abandon ship)
2. lokasi penempatan life jacket dan cara pemakaian oleh awak kapal dan penumpang
3. kesiapan perlengkapan sekoci
4. pembagian tugas awak kapal disetiap sekoci terdiri dari komandan, juru motor, juru mudi, membuka lashing dan penutup sekoci, memasang tali air/keliti tiller/tali monyet/prop, membawa selimut/ sekoci/ logbook/ kotak P3K/ mengarea sekoci/ melepas ganco/ tangga darurat/ menolong penumpang.

latihan-latihan kebakaran(fire drill)dilakukan supaya menguasai pengetahuan dan keterampilan tentang:
1. alarm signal kebakaran di kapal
2. pembagian tugas awak kapal terdiri dari:pemimpin pemadam,membawa selang,botol air,kapak,linggis,pasir,fireman outfit,sedangkan perwira jaga,juru mudi jaga dianjuangan,menutup pintu dan jendela kedap air,membawa logbook,instalasi CO2,menjalankan pompa pemadam kebakaran,alat P3K.

tata cara khusus dalam kejadian tubrukan(collision):
1. bunyikan sirine(emergency stop alarm)
2. menggerakkan kapal sedemikian rupa untuk mengurangi pengaruh tubrukan
3. pintu2 kedap air dan pintu2 kebakaran otomatis ditutup
4. lampu2 dek dinyalakan
5. kamar mesin diberitahu
6. VHF dipindah ke chanel 16
7. posisi kapal tersedia di ruang radio dan diperbaharui bila ada perubahan
8. setelah tubrukan got2 dan tangki2 diukur.

tata cara khusus dalam kejadian kandas(stranding):
- stop mesin
- bunyikan sirine bahaya
- pintu2 kedap air ditutup
- nakhoda diberi tahu
- kamar mesin diberi tahu
- VHF dipindah ke chanel 16
- tanda2 bunyi kpl kandas dibunyikan
- lampu dan sosok2 benda diperlihatkan
- lampu dek dinyalakan
- got2 dan tangki2 diukur/disounding
- kedalaman laut disekitar kpl diukur
- posisi kpl tersedia di kamar radio dan diperbaharui bila ada perubahan

tata cara khusus dalam kejadian kebakaran(fire):
1. sirine cahaya dibunyikan(internal &eksternal)
2. regu2 pemadam kebakaran yg bersangkutan siap dan mengetahui lokasi kebakaran
3. ventilasi,pintu2 kebakaran otomatis,pintu2 kedap air ditutup
4. lampu2 dek dinyalakan
5. nakhoda diberi tahu
6. kamar mesin diberi tahu
7. posisi kapal tersedia di kamar radio dan diperbaharui bala ada perubahan

tata cara khusus dalam kejadian air masuk kedalam ruangan(flooding):
1. sirine bahaya dibunyikan(internal / eksternal)
2. siap2 dlm keadaan darurat
3. pintu2 kedap air ditutup
4. nakhoda diberi tahu
5. kamar mesin diberitahu
6. posisi kpl tersedia di kamar radio dan diperbaharui bila ada perubahan

tata cara khusus dalam kejadian abandon ship:
1. sirine tanda berkumpul di sekoci /rakit penolong untuk meninggalkan kpl,misalnya kpl akan tenggelam yg di bunyikan atas perintah nakhoda.
2. awak kpl berkumpul di sekoci/rakit penolong

tata cara khusus dalam kejadian orang jatuh kelaut(man over board):
1. lemparkan pelampung yg sudah dilengkapi dengan pelampung apung.
2. usahakan orang yg jatuh terhindar dari benturan kapal dan putaran baling2
3. posisi dan letak pelampung diamati
4. mengatur gerak untuk menolong (bila tempat untuk mengatur gerak cukup disarankan menggunakan metode”Williamson turn)
5. tugaskan seseorang untuk mengawasi orang yg jatuh agar tetap terlihat
6. bunyikan 3 suling panjang dan diulang sesuai kebutuhan
7. regu penolong siap disekoci
8. nakhoda diberi tahu
9. letak / posisi kapal relative terhadap orang yg jatuh diplot posisi kapal tersedia dikamar radio dan diperbaharui bila ada perubahan

Tata cara khusus dalam kejadian pencarian dan penyelamatan:
1. mengambil pesan bahaya dengan menggunakan radio pencari arah
2. pesan bahaya / S.O.S dipancarkan ulang
3. mendengarkan semua pola frekuensi bahaya secara terus-menerus
4. mempelajari buku petunjuk terbitan SAR (MENSAR)
5. mengadakan hubungan antar SAR laut dgn SAR udara pada frekuensi 2182 K dan atau chanel 16
6. posisi,haluan,dan kecepatan penolong yg lain di plot

tanda2 kapal kandas :
1. putaran baling2 terasa berat
2. cerobong asap mendadak menghitam
3. badan kapal bergetar
4. kecepatan berhenti mendadak
Freqwensi bahaya internasional:
1. 500 KHz (radio telegraphie)
2. 2182 KHz (radio telephonie)
3. 156.800 MHz radio telephonie VHF, channel 16)
4. 8364 KHz ( portable radio apparatus)
5. GMDSS
6. EPIRB

Konvensi2 yang mengatur keselamatan jiwa dilaut :
1. SOLAS 74
2. STCW 78/95
3. MARPOL 73/78
4. COIREG 72

Ketentuan internasional yg mengatur tentang kewajiban dan tanggung jawab kapal untuk membantu / menolong dalam keadaan darurat bahaya:
1. Annex 12 convention International Civil Aviation(konvensi penerbang umum internasional)
2. Chapter V regulation 10 SOLAS ‘74
PSC (port safe control) SOLAS 74: badan yang memeriksa alat keselamatan kapal dengan jumlah, qualitas, expire, kapasitas, dan penempatan alat keselamatan tersebut. 

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "Kisi-Kisi Prosedur Darurat"

Posting Komentar