IBX5980432E7F390 Gaya Apung Kapal - BLOG PELAUT

Gaya Apung Kapal

BOUYANCY

Bouyancy, yaitu titk tangkap dari resultante semua gaya-gaya yang menekan tegak keatas dari bagian kapal yang terbenam.

Guna mengetahui besarnya moment penegak, jika kapal mengeleng kekiri atau kekanan,ini disebut stabiliteit positif.

Jika moment penegaknya lebih kecil dari titik berat maka akan terjadi kapal akan terbalik.  Titik B ini bukanlah suatu titik yang tetap tetapi berpindah –pindah karena adanya perobahan sarat atau miring (senget), kemampuan daya apung cadangan,hubungan titik B dengan sarat kapal, hubungan titik apung dengan displasemen,hubungan titik apung dengan titik  berat,hubungan titik apung dengan daya apung cadangan dan tujuan garis muat.mengetahui besarnya moment penegak.

1. Yang dimaksud dengan Titik apung :

  1. Titik apung disingkat B merupakan titik tangkap dari resultante   semua gaya-gaya yang menekan tegak keatas dari bagian kapal  yang terbenam . 
  2. Atau merupakan pusat geometris dari bagian kapal yang dibawa air .dan
  3. Adalah menjadi pusat gravitasi dari air yang telah dipindahkan.
B adalah resultante dari semua gaya apung yang bekerja tegak keatas.
B merupakan titik berat dari bagian kapal yang terbenam

2.Kemampuan daya apung
ialah  gaya yang bekerja tegak lurus keatas melalui pusat titik apung ,dengan kekuatan yang sama dengan berat air yang dipindahka. Dengan   hukum Archimedes,bahwa sebuah benda mengapung memindahkan air sama dengan beratnya sendiri, tekanan ini sama dengan berat kapal.


Posisi melintang dan membujur ″B″
selalu dipertimbangkan secara terpisah .dalam arah melintang ″ B ″ akan satu sisi dari garis ini ,ketika kapal miring secara membujur  ″ B″ mungkin akan sedikit  kedepan atau dibawah garis pusat.
Lihat gambar
3.Menentukan daya apung  dari bagian kapal terbenam
″KB″ merupakan tinggi vertikal dari pusat titik apung diatas lunas . Untuk kapal berbentuk kotak pengapungan tegak lurus, KB selalu sama dengan setengah dari d.
Disini terlihat diatas sesuai gambar  bahwa pusat daya apung  B merupakan titik berat dari volume yang terbenam. Seperti terlihat diatas bahwa kapal berbentuk kotak dan even keel, maka volume bagian yang terbenam adalah tegak lurus dan pusat daya apung terletak pada garis tengah setengah dari saratnya.

4.Hubungan titik B dengan sarat kapal
Titik  B  m enggambarkan bahwa jika kapal miring akibat dari pengaruh dari luar maka titik B bukanlah merupakan titik yang tetap tetapi akan berpindah-pindah oleh adanya perobahan sarat. Disini titik berat kapal tetap sekalipun bobot diatas kapal bebas bergerak dan G itu dianggap tidak berubah atau tetap saja.

Pada sebuah kapal dalam tegak maka titik G terletak dibidang simetris. Jika senget titik apung  (B) akan berpindah dari sisi yang satu kesisi yang lain .
Gerakan B inilah yang menyebabkan manpu untuk mampu untuk kembali tegak kekedudukan semula.
Kemampuan ini diukur dengan kempuan stabilitas kapalnya.
5. Hubungan  titik B dengan displacement:
Ketika kapal mengalami kemiringan maka volume air yang  dipindahkan ketitik kapal tegak lurus, sehingga volume air yang dibenamkan dan yang ditimbulkan haruslah sama.

Penggeseran dari B titik apung telah didefinisikan sebagai titik berat dari air yang mana telah dipindahkan oleh bagian kapal.

Jarak yang mana  B akan bergeser, dapat ditentukan dengan mencari moment  pada cara yang sama untuk  setiap penggeseran dari titik berat ″ W″  adalah berat benaman kapal dan  W″ adalah berat air pada setipa baji.
Sekarang untuk titik berat , W x ggi =  W x d  jadi untuk titik apung W x Bbi = W x Ggi
Berat dari setiap benda adalah sama dengan volume dalam meter cubic dikalikan dengan berat jenis . Jadi jika  (V) dijelaskan sebagai volume dari pada  berat benaman sebuah kapal (V) adalah volume  baji (Wedge) dan ∂ berat jenis air .

Rumusnya dapat dirubah menjadi :
W x Bbi = W x GGI

Bbi = W x GGI
              W    

BB1 = W x 9 x GGI
                V x 9
BB1 = V x GGI 
                V  

Kapal A berat benamannya = 28.800 Metercubic dan miring  volume yang terbenam adalah 1550 metercubic. arak antara titik berat dari benamam dari baji yang timbul diperoleh  9 meter.
Tentukan penggeseran B.
BB1 = V x GGI
                V    
= 1550 x 9
    28.800  
= 0,484 meter

6. Hubungan Titik Apung dengan ttitik berat kapal
Kopel : ialah dua buah gaya yang bekerja pada satu bidang datar yang sama sejajar dalam arah yang berlawanan

Dalam stabilitas maka gaya –gaya itu ialah gaya berat dan gaya apung.kopel inilah yang menyebabkan kapal akan tegak kembali.

Jika B bergerak atau bergeser karena mengalami senget, maka garis-garis gaya yang melalui G dan B tidak lagi terletak dalam arah yang sama.garis gaya yang berpisah tadi menimbulkan kopelyang merupakan sebuah gaya yang menyebabkan kapal itu untuk mampu tegak kembali. Kopel ini terjadi dari dua gaya tadi yaitu titik berat dan titik apung yang bekerja  sejajar dalam arah yang berlawanan. Jika kapal dalam kedaan tegak  berati titik G dan B terletak dalam satu garis dalam arah yang berlawanan, dan berarti tidak ada kopel yang terjadi. Tetapi jika kapalnya mengalami senget,maka titik B akan bergerak keatas dan titik G bergerak kearah bawah maka timbullah gaya penegak (righting –lever)      
Semua kopel dinyatakan dalam satuan gaya (satuan berat) kali panjang atau moment jadi besarnya kopel diperoleh  dari perkalian berat kapal (dieplacemen) jarak tegak antara G dan B.ini disebut momen penegak.

moment penegak dalam stabilitas,itu sangat tergantung : 
a.semakin besar berat kapalnya,maka semakin besar pula momen penegaknya.
b.makin besar jarak G dari garis gaya yang melalui B titik  Z merupakan titik perpotong antara gaerakan garis dari B dan garis yang melalui G. Jarak GZ disebut moment penegak .
maka besarnya moment penegak = W x GZ 

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "Gaya Apung Kapal"

Posting Komentar