IBX5980432E7F390 Teknik Permesinan Kapal ANT 2 - BLOG PELAUT

Teknik Permesinan Kapal ANT 2

Teknik Permesinan Kapal ANT-II Part 1

Sistem Propulsi Kapal

1. sistem propulsi kapal ini meliputi penggerak utama (mesin uap, mesin diesel, gas turbin, dll), sistem transmisi, dan alat penggerak (propeller).
2. sistem propulsi adalah salah satu pertimbangan dasar dan termasuk penting pula dalam merancang sebuah kapal.
3. bagaimanapun harus dibuat sebuah desain dari sistem yang paling optimal, yang memiliki sebanyak mungkin faktor-faktor yang menguntungkan.
4.sehingga begitu pentingnya mengetahui dan memilih sistem propulsi untuk mendapatkan keoptimalan kerja kapal, khususnya dalam merancang kapal agar berbagai keuntunganpun didapatkan.

Tahanan
1. ketika suatu body bergerak pada daerah permukaan bebas dari suatu fluida, maka variasi tekanan didaerah sekitar body tersebut akan menghasilkan gelombang pada permukaan fluida.
2. gaya yang dibutuhkan untuk mempertahankan terjadinya gelombang tersebut, disebut tahanan (resitance).
3. tahanan kapal adalah fungsi yang sangat kompleks tergantung dari variabel bentuk lambung, displasmen dan kecepatan.
4. beberapa komponen tahanan kapal yang utama adalah
  • Tahanan gesek
  • Tahanan tekanan
  • Tahanan gelombang
  • Tahanan tambahan di gelombang
  • Tahanan udara

Tahanan kapal
Tahanan kapal adalah sebuah gaya fluida yang bekerja pada badan kapal yang sedemikian rupa sehingga bekerja melawan gerakan kapal. Tahanan kapal (resistance) di definisikan sebagai:
R = ½.c.ρ. V2.s
C = adalah koefisien tahanan,
V = kecepatan kapal,
Ρ = masa jenis air laut, dan
S = luas permukaan basah kapal.

Tahanan total (Rt) dapat diuraikan menjadi sejumlah komponen tahanan yang diakibatkan oleh berbagai macam penyebab dan saling berinteraksi terhadap kapal.

- Untuk kondisi pelayaran harus diberikan kelonggaran tambahan yang tergantung pada daerah pelayaran (sea margin) .
- Harga faktor kelonggaran tersebut dapat diberikan dalam persentase tahanan total dari kondisi pelayaran percobaan.
- Untuk jalur utama, persentase kelonggaran tambahan (p) untuk kondisi pelayaran dinas dapat diberikan sebagai berikut:
  • Jalur pelayaran atlantik utara ke timur, untuk musim panas 15% dan musim dingin 20%
  • Jalur pelayaran atlantik utara, untuk musim panas 20% dan musim dingin 30%
  • Jalur pelayaran pasific, 15-30%
  • Jalur pelayaran atlantik selatan dan australia, 12-18%
  • Jalur pelayaran asia timur, 10-20 %

Bila suatu kapal melakukan pelayaran dinas, maka tahanan total (Rt) rumusnya menjadi:
R = ½.c.ρ. V2.s . (1+p)
C = adalah koefisien tahanan,
V = kecepatan kapal,
Ρ= masa jenis air laut, dan
S = luas permukaan basah kapal.
P = kelonggaran tambahan kondisi pelayaran

1. Sistem Propulsi Kapal
Sebuah kapal yang dibangun tentunya untuk dapat beroperasi dilaut. dalam operasinya dilaut kapal memiliki kecepatan dinas(vs), dan kapal harus memiliki kemampuan untuk mempertahankan kecepatan dinas sesuai perencanaannya.

Hal ini yang mengharuskan sebuah kapal memiliki sistem penggerak untuk mengatasi keseluruhan gaya-gaya hambat (total resistance) yang terjadi agar memenuhi standar kecepatan dinasnya.

Dalam sistem propulsi kapal secara umum memiliki tiga komponen utama yaitu:

Ketiga komponen dari sistem propulsi kapal ini tidak dapat ditinjau secara terpisah, dan ketiganya saling berhubungan satu sama lain.

Apabila dalam sistem propulsi kapal ini ada salah satu komponen yang tidak sukses beroperasi atau terdapat kesalahan beroperasi, maka akan terja dibeberapa kemungkinan yaitu:
  • Tidak tercapainya kecepatan dinas yang direncanakan,
  • Fuel oil consumption yang tidak effisien,
  • Turunnya nilai ekonomis dari kapal tersebut,
  • Pengaruh tingkat vibrasi yang terjadi pada badan kapal, dsb.

2. Motor Penggerak Utama (main engine)
Motor penggerak utama dalam perkembangannya memiliki beberapa tipe adalah sebagai berikut:
Steam Engine (mesin uap)
Pada generasi awal, tipe steam engine ini banyak digunakan sebagai motor penggerak utama dalam sistem propulsi pada kapal. 
Pada tipe ini memiliki keunggulan adalah sebagai berikut:
  • Pengendalian beban yang baik.
  • Arah reversed (arah mundur) yang mudah.
  • Kecepatan putar match dengan kinerja propeler.
Mesin Uap
Dan bila menggunakan tipe steam engine ini memiliki kerugian adalah sebagai berikut:
  • Instalasinya relatif berat,
  • Kebutuhan spaceyang besar,
  • Output percylinder yang masih sangat terbatas,
  • Tidak dapat bekerja secara efektif, pada tekanan yang relatif rendah,
  • Kebutuhan fuel consumptin yang relatif besar.
Sumber: Materi Diklat ANT-II Permesinan Kapal

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "Teknik Permesinan Kapal ANT 2"

Posting Komentar