IBX5980432E7F390 Keselamatan Kerja (6) - BLOG PELAUT

Keselamatan Kerja (6)

Sistem Deteksi Kebakaran

Baca Sebelumnya: PROSEDUR PENCEGAHAN
DETEKSI KEBAKARAN
Sesuai dengan kemajuan teknologi, bahaya kebakaran dapat dideteksi sedini mungkin dengan cermat sekali. Sekarang ini telah dihasilkan alat deteksi kebakaran dalam berbagai type dan kemampuan, namun pada prinsipnya alat-alat deteksi tersebut dapat dibedakan jadi 3)tiga) macam :

1.ALAT DETEKSI ASAP (SMOKE DETECTOR)

Alat ini punya kepekaan tinggi dan akan memberikan alaram bila terjadi asap diruangan tempat alat ini dipasang., karena kepekaannya sangat tinggi, kadang-kadang asap rokok saja bisa mengaktifkan alat ini.
Pada umumnya alat ini mempunyai prinsip kerja:
a.Type ionisasi
Pada type Ini cara mendeteksi asap menggunakan elemen radioaktif dan dua elektroda (positif dan negatif)
b.Type photo electric
Alat ini menggunakan bahan bersifat photo electric yang sangat peka sekali terhadap cahaya.

2.ALAT DETEKSI PANAS (HEAT DETEKTOR)

Seperti alat deteksi asap, alat deteksi panas digunakan untuk memberikan peringatan awal, bahwa adanya bahaya kebakaran. Hanya saja deteksi panas mendeteksi adanyabahaya dengan cara perbedaan panas.

3.ALAT DETEKSI NYALA API ( FLAME DETECTOR)

Pada umumnya alat deteksi nyala api dipasang ditempat tempat yang mempunyai resiko bahaya kebakaran yang lebih besar dan dalam keaktifan pembakaran yang lebih cepat, misalnya ditempat tempat penyimpanan barang barang berbahaya, cairan cairan yang mudah menyala dan sebagainya. Alat ini mempunyai sensor untuk untuk mendeteksi terhadap sinar ultra violet yang terpancar dari api kebakaran.

ALARAM KEBAKARAN OTOMATIS

Suatu bahaya kebakaran dapat dideteksi sedidni mungkin, baik setelah timbul nyala api yang tidak terkendali maupun waktu masih  tejadi perbedaan suhu yang dapat mengarah ke tejadinya bahaya kebakaran.

Peralatan-peralatan dengan teknologi mutakhir tersebut dikombinasikan jadi suatu sistem deteksi awal nyala api (early warning fire detector) yang nantinya dapat secara otomatis memberikan alaram bahaya atau langsung dapat mengaktifkan alat pemadaman.


Berdasarkan cara kerjanya, maka peralatan pemadaman api instalasi tetap tersebut dapat dibagi jadi dua macam :

1.SISTEM OTOMATIS
Pada sistem alat ini nyala api selain mengaktifkan alaram bahaya juga langsung mengaktifkan alat-alat pemadaman. Dengan demikian resiko bahaya langsung, ditangani sedini mungkin secara otomatis, sedangkan tenaga manusia hanya diperlukan untuk menjaga kemungkinan lain yang terjadi.

2.SISTEM SEMI OTOMATIS

Pada sistem ini hanya sebagian peralatan saja yang bekerja secara otomatis. Sedangkan peralatan yang lain nya dilakukan atau dibantu oleh tenaga manusia.

Diagram (operasional) pemadaman instalasi.
Semi otomatias
  1. Alat deteksi
  2. Panel/alarm
  3. Manusia   
  4. Sistem start
  5. Alat pemadam aktif
Otomatis
  1. Alat deteksi
  2. Panel/alarm
  3. Sitem start
  4. Alat pemadam aktif

SISTIM PEMADAMAN API TETAP
1.Fire Main Sistem 
Sistem ini terddiri dari :
a.Fire pump
b.Main pipe & branch lines
c.Control valve
d.Hose & nozzles

Syarat syarat yang harus dipenuhi :

  • Pipa pipa harus mempunyai diameter yang cukup besar untuk mendistribusikan air semaksimal yang dipompakan oleh 2 pompa yang dioperasikan bersama.
  • Pompa harus dapat memberikan tekanan minimal 3,5 kg/cm pada 2 hydrant yang terjauh dan tertinggi (kapal cargo dan penumpang). Tekanan 5,5 kg/cm untuk kapal tanker.
Type type fire main system :
a.Single fire system
Menggunakan satu pipa utama dari depan ke belakang, umumnya di main dek.
b.Looped fire main system
Menggunakan dua pipa utama yang paralel dimana berhubungan pada bagian depan dan belakang.

2.Water Sprinkler System & Water Spray System
* Water Sprinkler System (Sistem Pemadam Api) Terdiri dari :
  • pipa pipa
  • katup katup
  • sprinkler heads
  • pompa
  • alarm
  • pensuplay air
Water Spray System Terdiri dari :
  • pipa pipa
  • katub katub
  • pompa pompa
  • alarm
  • detector
  • persediaan air
  • pemancar air (nozzles spray)
3. Emegency fire pump
4. Foam system (system pemadam api tetap busa)
5. System pemadam carbon dioksida (fire fighting co2 system)
6. Halon system
7. Dry powder system (system pemadam instalasi tepung kimia)

JENIS BAHAN PEMADAM YANG DAPAT DIANGKAT
  1. SODA ACID, Percampuran antara asam (H2SO4) dan basa (NaHCO3)
  2. foam, Percampuran antara al2SO4 + NaHCO3
  3. Co2
  4. Dry powder
  5. Carbon tetra chloor (CTC), Spesial untuk kebekaran listrik, cairan dipompakan, berubah jadi gas, sedangkan gas ini sangat beracun.
  6. Bromo chlorid flour (BCF), Bahan ini tidak beracun.

PRISIP PEMADAMAN
  1. Menghilangkan gahan bakar
  2. Memisahkan uap bahan bakar dengan udara
  3. Mendinginkan
  4. Memutuskan rantai reaksi pembakaran, sedapat mungkin di dalam memadamkan kebakaran, salah satu unsur dari segitiga api (bahan bakar, panas, udara) dihilangkan.

TEKNIK PEMADAMAN
Dalam teknik pemadaman kebakaran dikenal dengan apa yang disebut sbb.:
  1. Starvation: menghilangkan atau mengurangi bahan bakar sampai dibawah batas bisa terbakar (low flamable limit)
  2. Smothering: menyelimuti atau menghilangkan atau memisahkan bahan bakar, sedangkan Dilution adalah mengurangi atau memisahkan kadar zat asam.
  3. Cooling : mengurangi panas sampai bahan bakar mencapai suhu dibawah titik nyala atau mendinginkan.
  4. Cut chain reaction: memotong/memutuskan rantai reaksi pembakaran baik secara kimiawi maupun mekanis.
Sumber: Materi Diklat Pelaut

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "Keselamatan Kerja (6)"

Posting Komentar