Termodinamika - Siklus Rankine
SIKLUS RANKINE
Siklus rankine dimanfaatkan dalam sistem pembangkit tenaga uap yang merupakan penerapan termodinamika teknik yang memanfaatkan perubahan sifat-sifat air (uap) sebagai media dalam memperoduksi energi berguna. Menurut Cengel (2002), uap air (steam) merupakan fluida kerja paling umum digunakan pada sistem pembangkit tenaga uap karena memliki karakteristik menguntungkan seperti biaya rendah (low cost), mudah didapatkan (availability), dan entalpi penguapan yang tinggi (high enthalpy of vaporization)1.Komponen Sistem Pembangkit Tenaga Uap
Secara umum pusat pembangkit tenga uap menggunakan air sebagai fluida kerja, dengan bahan bakar yang dapat divariasikan sebagai energi input misalnya bahan bakar minyak, batu bara, bahan bakar dari tumbuhan, panas reaksi nuklir, dll.
2.Penerapan Siklus Rankine
Instalasi pembangkit tenaga uap seperti dijelaskan di atas merupakan penerapan konsep siklus termodinamika yang dikenal sebagai Siklus Rankine. Siklus ini memanfaatkan air (H2O) sebagai fluida kerja.
Asumsi-asumsi / Normalisasi :
Setiap komponen merupakan volume atur dengan satu sisi masuk dan satu sisi keluar yang beroperasi pada keadaan tunak (steady state)
Proses:
1-2 proses ekspansi dalam turbin S = C
2-3 Proses perubahan fasa uap jadi fasa cair (pengeluaran kalor) dalam kondensor P = C
3-4 Proses kopmpresi dalam pompa S = C
4-1 Proses penguapan (pemasukan kalor) dalam boiler
Persamaan kesetimbangan massanya menjadi:
m1 = m2 = m3 = m4 = m
Transfer energi dalam bentuk kerja dan kalor pada masing-masing komponen proses adalah sbb:
Penerimaan Kalor pada Boiler
Qin = m (h1 -h4)
Kerja Berguna pada Turbin
Wt = m (h1 - h2)
Pelepasan Kalor pada Kondensor
Qout = m (h2 - h3)
Kerja Input pada Pompa
Efisiensi Isentropis Pompa
Instalasi pembangkit tenaga uap sederhana
Normalisasi Siklus Rankine Ideal adalah sbb:
Proses 1-2:
Ekspansi isentropik dari fluida kerja yang melalui turbin dari uap jenuh pada keadaan 1 menuju tekanan kondensor keadaan 2.
Proses 2-3:
Perpindahan kalor dari fluida kerja yang mengalir pada tekanan konstan di dalam kondensor hingga mencapai cairan jenuh pada keadaan 3.
Proses 3-4:
Kompressi isentropik di dalam pompa menuju keadaan 4 pada daerah cairan terkompressi.
Proses 4-1:
Perpindahan kalor ke fluida kerja yang mengalir melalui boiler pada tekanan konstan hingga mencapai siklus yang lengkap.
4.Boiler Calculation
a. Panas yang ditransfer untuk pembentukan uap
h1 = entalpi spesifik uap
h4 = entalpi spesifik air pengisi boiler
Panas yang ditrasfer unuk membentuk 1 kg uap di dalam boiler :
Quap 1kg uap = (h1 - h4) (kJ)
b. Energi yang diterima dari bahan bakar
Energi yang dihasilkan oleh bahan bakar tergantung dari massa (m) dan Nilai kalor pembakaran (CV) bahan bakar
Q = mbb CV (kJ)
c. Efisiensi termal boiler
Efisiensi boiler ditentukan oleh perbandingan kalor yang ditransfer untuk menghasilkan 1 kg uap dengan energi yang dibangkitkan oleh bahan bakar
Rendmn thermal Boiler = Energi utk Uap
Energi b. bakar
Rendemen termal Boiler = ms (h1 - h4)
(mbb CV
ms = laju massa uap persatuan waktu
m = laju massa bahan bakar yang digunakan pada waktu yang bersamaan waktu
Entalpi spesifik uap air pada suhu 100oC = 2256,9 kJ/kg
Tabel Cair dan Uap
Entalpi spesfik :
h = (1 - x)hf + hg
h = hf + xh fg
h = hg - (1 - x)h fg
Energi dalam spesfik :
u = (1 - x)uf + xug
u = uf + xufg
u = ug - (1 - x)u fg
Nilai sifat-sifat volume spesifik (v), energi dalam spesifik (u), entalpi spesifik (h), dan entropi spesifik (s), sebagai fungsi dari tekanan (p) dan temperatur (T) untuk; uap air diberikan pada Tabel A-2 yang dikenal sebagai tabel uap panas lanjut (superheated vapor), sedangkan untuk cairan air pada Tabel A-3 dikenal sebagai tabel cairan tekan (compressed liquid)
Tabel A-4 Sifat-Sifat Air Uap Panas Lanjut (contoh)
Tabel A-5 Sifat-Sifat Air Cairan Tekan (contoh)
Perhatikan: untuk uap panas lanjut (superheated vapor) temperatur minimumnya adalah temperatur jenuh (Tsat.), sedangkan untuk cairan tekan (compressed liquid) temperatur jenuh (Tsat) sebagai temperatur maksimum.
BBM Nilai Kalor (LHV)( kKal/kg) Nilai Kalor (HHV)(kJ/kg)
Minyak Tanah 11100 46176
Minyak Duesel 10800 44928
Myk dsl ringan LDO 10700 44512
MDO (marine dsl Oil) 8217 34183
Minyak Tungku 10500 43680
Sumber : Marine Engine Diesel
0 Komentar Untuk "Termodinamika - Siklus Rankine "
Posting Komentar