IBX5980432E7F390 SEA SURVIVAL - BLOG PELAUT

SEA SURVIVAL

ALAT-ALAT PENYELAMAT DIRI


Persyaratan umum alat-alat penyelamat diri adalah sebagai berikut :
Dibuat dari bahan yang tepat oleh orang yang ahli.
Harus tahan pada suhu ‑30°C sampai dengan + 65°C.
Harus diberi waktu yang mencolok.
Dilengkapi dengan bahan yang dapat memantulkan cahaya (Reflection tape).
Dapat dioperasikan dengan mudah dan baik dalam segala kondisi laut.
Diberi tanda masa berlakunya dengan jelas.

Lifebuoy (Pelampung Penolong)
Syarat Pelampung Penolong :
Diameter luar 800 mm dan diameter dalam 400 mm.
Dibuat dari bahan apung yang menyatu.
Dapat mengapung 24 jam di air tawar dengan beban besi 14,5 kg.
Tidak terbakar/meleleh setelah terkurung api selama 2 detik.
Dapat dilemparkan dari ketinggian 30 meter.
Dilengkapi tali pegangan   9,5 mm dengan panjang tali 4 x  luar.
Dilengkapi dengan lampu yang dapat menyala sendiri.
Mempunyai berat tidak kurang dari 2,5 kg.
Dilengkapi dengan alat pemantul cahaya.
Tidak boleh rusak oleh pengaruh minyak.
Harus diberi warna yang mencolok/oranye.
Harus diberi nama kapal dan pelabuhan induk dengan huruf balok.
Paling sedikit di tiap lambung ada satu pelampung yang dilengkapi dengan tali penyelamat sepanjang paling sedikit 27,5 meter/15 depa.
Pada kapal penumpang dan barang tidak kurang dari setengah jumlah pelampung penolong harus dilengkapi dengan lampu yang bisa menyala sendiri (self igniting light) yang efisien, paling sedikit 6 buah dengan persyaratan sebagai berikut:
Lampu yang dapat menyala sendiri (Self igniting light) tidak boleh mati oleh air, harus bisa menyala paling sedikit 120 menit.
Untuk tanker, lampu dengan baterai.
Dua pelampung penolong di samping dilengkapi dengan lampu yang dapat menyala sendiri (self igniting light) juga harus dilengkapi dengan semboyan asap siang hari (smoke signal) warna mencolok/oranye, menyala paling sedikit 15 menit.
Semua pelampung penolong tidak boleh diikat kuat ke badan kapal tapi harus dengan mudah bisa dipakai.
Jumlah Lifebuoy di kapal
Jumlah untuk kapal barang paling sedikit 8 buah.
Panjang Kapal Jumlah pelampung
Kurang dari 100 meter 8 buah
Antara 100 dan 150 meter 10 buah
Antara 150 dan 200 meter 12 buah
Lebih besar dari200 meter 14 buah.

Jumlah untuk penumpang tergantung panjang kapal.
Panjang Kapal Jumlah Pelampung
Kurang dari 60 meter 8 buah
Antara 60 dan 120 meter 12 buah
Antara 120 dan 180 meter 18 buah
Antara 180 dan 240 meter 24 buah
Lebih panjang dari 240 meter 30 buah.

Lifejacket (Rompi  Penolong)
Persyaratan umum
Persyaratan umum dari Lifejacket adalah sebagai berikut :
Satu Lifejacket untuk tiap orang di atas kapal.
Jika Lifejacket ini tidak bisa dipakai untuk anak‑anak maka dilengkapi dengan ukuran anak‑anak (10%).
Di kapal penumpang harus ada cadangan 5% dari seluruhnya, disimpan di store deck.

Persyaratan khusus
Persyaratan khusus dari Lifejacket adalah sebagai berikut :
Harus dibuat dari bahan yang baik dan dikerjakan dengan sempurna.
Harus dibuat sedemikian rupa untuk mengurangi kekeliruan memakai atau terbalik.
Harus mampu mengangkat muka orang dari dalam air dan menahan di atas air dengan badan terlentang dalam suatu sudut miring.
Harus mampu membalikan badan dari segala macam posisi ke posisi terlentang.
Tidak boleh rusak oleh pengaruh minyak.
Harus berwarna yang mencolok/oranye.
Lifejacket yang dikembalikan tidak boleh dipakai di kapal tanker dan penumpang.
Tidak terbakar/meleleh setelah terkurung api selama waktu 2 detik.
Harus mudah dan cepat digunakan (+ 1 menit), enak dipakai.
Harus tahan dari lompatan pada ketinggian min. 4,5 m.
Harus mempunyai daya apung dan stabilitas tinggi.
Daya apung tidak boleh berkurang lebih dari 5% setelah terendam dalam air tawar selama 24 jam.
Harus dilengkapi dengan peluit.
Dilengkapi dengan lampu yang mempunyai intensitas 0,75 x cahaya lilin dengan penggunaan  paling sedikit untuk  8 jam.
Kerlipan lampu Lifejacket paling sedikit harus dapat berkelip 50 kali 1 menit.
Dilengkapi dengan alat pemantul cahaya.

Thermal Protective Aid (Sarana Pelindung Panas)
Persyaratan Thermal Protective Aids adalah sebagai berikut :
Dibuat dari bahan tahan air, dan mempunyai daya serap panas tidak lebih dari 0,25 W/mk, dibuat sedemikian rupa sehingga mengurangi panas karena kedinginan.
Menutupi seluruh badan pemakai kecuali mata.
Mudah dipakai.
Dapat dibuka di dalam air dalam waktu 2 menit.
Harus berfungsi dengan baik pada suhu air laut antara -30ºC s/d + 20ºC.
Harus dapat dipakai dengan Lifejacket.
Untuk kapal penumpang dan kapal barang dengan Lifeboat tidak tertutup, sarana pelindung panas harus disediakan untuk orang yang tidak dilengkapi dengan pakaian cebur.

PENYELAMATAN DIRI DI LAUT
Ada beberapa bahaya yang berpengaruh pada manusia dalam situasi dan kondisi darurat, antara lain :
Kepanasan
Pada dasarnya panas badan manusia adalah 98,6ºF.
Penambahan temperatur + 2ºF yang di sebabkan oleh sengatan matahari dapat mempunyai pengaruh yang mempengaruhi daya pikir dan daya kerja manusia.
Penambahan temperatur 60ºF sampai 80ºF dari suhu normal pada waktu cukup lama dapat mengakibatkan hal‑hal yang fatal bagi tubuh manusia.
Lemah adalah gejala‑gejala yang jelas dari kepanasan. Biasanya tubuh manusia dapat menyesuaikan diri dari cuaca panas antara 2 -7 hari.

Kedinginan
Pada umumnya kedinginan menyebabkan kehilangan kepekaan syaraf, rasa kantuk, kehilangan daya gairah kerja.

Mabuk Laut
Pencegahan mabuk laut :
Bagi pil anti mabuk.
Jangan takut akan tidur karena pil.
Harus diberi sugesti.

Penanggulangan mabuk laut :
Letakkan korban di tempat udara bebas.
Seka bagian muka si korban.
Bersihkan kotoran dari si korban.
Kalau ada, diberi permen kunyah.

Tubuh kehilangan konsentrasi air (dehidrasi)
Dehidrasi merupakan problem utama dalam mempertahankan tetap hidup/ penyelamatan diri. Pengaruh dehidrasi pada tubuh manusia adalah rasa ngantuk, kehilangan gairah kerja dan kontrol diri.
Dehidrasi dapat juga disebabkan karena mabuk laut, terlebih lagi bila mabuk laut disertai dengan muntah.

Minum air laut
Jangan minum air laut karena dapat mengakibatkan :
Tingkat I   -> badan lemah.
Tingkat II  -> kesadaran berkurang.
Tingkat Ill  -> gila     ->   mati.

Ikan Hiu
lkan hiu serta ikan buas lainnya biasanya terdapat di laut tropis. Pada umumnya ikan hiu tidak akan mengganggu apabila tidak diganggu, tapi ada kalanya mereka menyerang manusia/Survival craft tanpa sebab pasti.
Petunjuk‑petunjuk untuk menghindari ikan hiu dan ikan buas lainnya :
Berpakaian selalu, waspada dan perhatikan sekeliling Survival craft .
Jangan memasukkan anggota badan ke dalam air bila terdapat ikan buas.
Untuk sementara jangan mengail bila terdapat ikan buas disekitar Survival craft.
Jangan membuang sisa‑sisa makanan keluar Survival craft  pada siang hari.
Jangan bersuara.

Tindakan-tindakan yang diperlukan setelah meninggalkan kapal
Perlindungan panas dan perubahan temperatur badan
Perlindungan tubuh dari panas matahari pada saat penyelamatan diri di laut adalah hal yang terpenting. Cara menetralkan tubuh dari sengatan matahari dan perubahan temperatur badan adalah :
Usahakan berteduh dengan membuat perlindungan, sehingga dapat mengurangi pengaruh panas matahari.
Gunakan pakaian dan tempat berteduh untuk mengurangi rasa dingin.
Peraslah/keringkan pakaian basah kemudian baru kenakan kembali.
Jumlah air minum dan makanan yang diperlukan setiap orang untuk satu hari
Hari pertama tidak diberikan pembagian air kecuali yang luka‑luka karena tubuh manusia merupakan tempat persediaan air dan orang dapat bertahan hidup dari air yang tersedia di dalam tubuhnya.
Hari kedua dan ketiga barulah pembagian air dapat diberikan sesuai dengan ketentuannya.

Petunjuk tentang pembagian makanan:
Banyaknya pembagian makanan harus disesuaikan dengan pembagian air minum.
Jangan makan makanan yang mengandung hidrat arang atau bila dimakan akan membutuhkan banyak air untuk keseimbangannya.
Hematiah persediaan makanan darurat, usahakan mencari sumber‑ sumber makanan yang lain sampai benar‑benar darurat.

Kegunaan jangkar apung
a)Kegunaan jangkar apung adalah :
Membantu mengemudikan sekoci pada saat udara jelek dengan ombak besar.
Membantu menyebarkan minyak peredam, ombak.

b)Cara menggunakan jangkar apung
Jangkar apung dilemparkan ke laut dan diikat di haluan Lifeboat.
Haluan Lifeboat menghadap ombak.
Kantong minyak ombak diikat di depan jangkar apung (di dekat mulut yang besar) setelah sumbatnya dikendorkan.
Tetesan minyak peredam ombak akan menyebar ke arah Lifeboat karena tiupan angin sehingga ombak di haluan Lifeboat akan tenang.
Jangkar apung mempunyai dua mulut yang berbeda ukuran
Mulut yang besar di ikat kehaluan sekoci dengan tali sebagai penggandeng sepanjang ± 30 meter.
Mulut yang kecil dilengkapi dengan tali + 34 meter sebagai penarik untuk memasukan jangkar apung ke dalam sekoci kalau hendak mengisi kembali kantong minyak peredam ombak setelah kosong.

Jumlah air minum dan makanan yang diperlukan setiap orang untuk satu hari
Hari pertama tidak diberikan pembagian air kecuali yang luka‑luka karena tubuh manusia merupakan tempat persediaan air dan orang dapat bertahan hidup dari air yang tersedia di dalam tubuhnya.
Hari kedua dan ketiga barulah pembagian air dapat diberikan sesuai dengan ketentuannya.

Mempertahankan air dalam tubuh sama pentingnya dengan memperoleh air untuk diminum.
Beberapa petunjuk yang harus diperhatikan untuk maksud tersebut adalah :
✔️ Lindungi permukaan kulit (pakai baju pelindung panas dsb) untuk menghindari keringat dan penguapan yang tidak diperlukan.
✔️ Jangan banyak bergerak, kalau tidak ada pekerjaan sebaiknya tidur dan istirahat.
✔️ Jangan minum air laut atau mencampuri persediaan air dengan air laut.
✔️ Jangan minum air seni.
✔️ Jangan minum alkohol atau merokok.
✔️ Kulum (diemut) kancing baju atau ujung baju untuk membuat agar mulut selalu basah karena aktifnya kelenjar ludah.
✔️ Jangan makan kecuali tersedia air untuk mencernakannya.


  • Sumber :Materi Diklat pelaut

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "SEA SURVIVAL"

Posting Komentar